Pemacing Asal Yogya Meregang Nyawa di Tepi Sungai Grindulu Pacitan

Pemacing Asal Yogya Meregang Nyawa di Tepi Sungai Grindulu Pacitan

TerasJatim.com, Pacitan – Selepas maghrib, seorang pria asal Yogyakarta meregang nyawa ketika hendak mancing di pinggir Sungai Grindulu, tepatnya di RT 02, RW 03, Dusun Grunggung, Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jatim.

Korban yang memiliki nama lengkap Ernas Dias Lastriyanto (40), warga asal Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta itu, menghembuskan napas terakhir tak lama setelah sampai di lokasi kejadian.

Menurut keterangan Polsek Arjosari, Pacitan, peristiwa itu diketahui usai dapat laporan dari warga setempat, jika telah ditemukan orang meninggal dunia di tepi aliran Sungai Grindulu. “Kejadiannya sekitar pukul 18.15 WIB,” kata IPDA Ferry Ardianto, Kapolsek Arjosari, kepada TerasJatim.com, Sabtu (01/06/2024) malam.

Informasi yang dihimpun Polisi dari para saksi, korban datang bersama rombongan komunitas pemancing dari Yogyakarta. Mereka menggunakan moda transportasi bus berjumlah 3 armada.

Diketahui, kedatangan puluhan orang ini untuk mengikuti lomba memancing ikan Sidat yang digelar oleh komunitas tersebut, dengan pemilihan lokasi di aliran Sungai Grindulu Pacitan.

“Saat korban bersama tiga orang lainnya turun dari bus di Dusun Grunggung, dan berjalan menuju ke tepi sungai sekitar 1 kilometer, korban sudah mengeluh kecapekan, lalu istirahat sekitar 15 menit sebelum melanjutkan jalan lagi,” terang Ferry.

Sesampainya di TKP, lanjut Kapolsek, korban istirahat dengan cara duduk di tepi sungai. Tak lama kemudian, teman korban yang juga saksi, melihat Ernas jatuh tersungkur ke tanah lalu gegas menghampirinya. Selanjutnya, teman korban memanggil teman pemancing lainnya yang tidak jauh dari lokasi korban.

“Teman korban tersebut sempat memberikan pertolongan pertama dengan membaringkan korban di tanah dan menekan-nekan dada korban, tapi tidak lama kemudian korban terlihat lemas dan sudah meninggal,” katanya.

Kemudian, korban dibawa ke Puskesmas Arjosari untuk dilakukan pemeriksaan medis. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan luka atau tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh korban.

“Menurut keterangan saksi, bahwa sejak berangkat atau dalam perjalanan, korban sudah mengeluh badan tidak enak dan kecapekan,” katanya.

“Korban diduga punya riwayat sakit jantung yang diderita sudah lama. Dan di dalam tas korban, ditemukan dua buah obat (Bisoprolol Fumarate dan Furosemide) yang diduga sebagai obat penyakit jantung,” imbuh Kapolsek.

Kejadian itu sudah sampai ke telinga keluarga. Bahkan pihak keluarga sudah menerima dengan legawa, dan juga meminta polisi untuk tidak melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Selanjutnya, jenazah korban dipulangkan ke rumah duka. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim