Pelaku Curanmor Tewas Diamuk Masa, Kapolsek Simokerto Dinonaktifkan

Pelaku Curanmor Tewas Diamuk Masa, Kapolsek Simokerto Dinonaktifkan

TerasJatim.com, Surabaya – Ramai kasus terduga pelaku pencurian yang tewas di rumah sakit dan ditangani Polsek Simokerto Polrestabes Surabaya, akhirnya terungkap penyebabnya.

Akibat peristiwa ini Propam Polda Jatim harus turun tangan dan memeriksa Kapolsek Simokerto, Kompol AR Dwi Nugroho, bersama sejumlah anggotanya.

Hal itu dibenarkan oleh Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, saat dikomfirmasi awak media di Gedung Bidhumas Polda Jatim, Kamis (07/09/2023).

Menurut Dirmanto, sesuai arahan Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto, untuk sementara waktu Kompol AR Dwi Nugroho dinonaktifkan dari jabatan Kapolsek Simokerto. Hal ini dilakukan guna mencari kebenaran dari peristiwa kematian tersangka Curanmor tersebut.

“Iya, sesuai arahan bapak Kapolda Jatim, bahwa Kapolsek Simokerto dinonaktifkan dulu untuk mempermudah proses penyelidikan oleh Bidpropam Polda Jatim,” ujarnya.

Hal itu, sambung dia, untuk mempermudah proses penyelidikan dan menjaga netralitas, serta agar tidak ada intervensi dari pihak manapun.

Dijelaskan oleh Dirmanto, kasus ini ditemukan informasi bahwa tersangka AM kepergok warga saat melakukan aksi pencurian kendaraan bermotor.

“Jadi pelaku curanmor ini dimassa oleh warga di wilayah Jalan Kebondalem masuk wilayah hukum Polsek Simokerto. Selanjutnya oleh warga pelaku diserahkan ke Polsek Simokerto,” bebernya.

“Polisi selanjutnya mengamankan terduga pelaku ini untuk meredam amarah massa,” sambungnya.

Dirmanto menambahkan, saat dilakukan pemeriksaan, wajah AM pucat dan mengalami sesak napas. Penyidik akhirnya membawa AM ke rumah sakit. Namun nahasnya, saat mendapat penanganan medis AM tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

“Hasil pemeriksaan tim dokter, kondisi perut AM kosong. Diduga dia syok saat dihajar massa hingga menyebabkan sesak napas,” sebut Dirmanto.

Sementara, menurut Muhammad Sari, salah satu anggota keluaga AM yang sempat hadir di Polsek Simokerto menyatakan, jika AM diketahui memiliki riwayat sesak nafas sudah lama.

“Dulu juga pernah dibawa ke rumah sakit di Madura, dan almarhum memang memiliki riwayat sakit sesak nafas. Terlebih saat dirinyia tegang,“ ujar pria yang merupakan paman dari AM.

“Masuk rumah sakit sekitar satu atau dua tahun yang lalu,” sambung dia.

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga mengaku ikhlas dan tidak berniay untuk memperpanjang persoalan ini. “Kami dari keluarga mengikhalskan, jadi autopsi gak perlu lagi, kami sudah ikhlas,” pungkas dia. (Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim