Panen Raya Padi Areal, Antara Bahagia dan Ketar-Ketir

Panen Raya Padi Areal, Antara Bahagia dan Ketar-Ketir

TerasJatim.com, Bojonegoro – Para petani di sepanjang pinggiran sungai Bengawan Solo, di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mulai panen raya padi pengairan areal-an.

Secara umum, panen raya padi areal masa tanam kedua kali ini terbilang bagus dan relatif tanpa serangan hama. Bagusnya kualitas padi tentu saja mendongkrak harga gabah yang dihasilkan para petani.

Di daerah Kecamatan Kanor misalnya, harga gabah dari sawah mencapai Rp. 4.800/kilogramnya. “Bersyukur panen kali ini sangat bagus dan harganya lumayan mahal sehingga mampu menutup biaya pengolahan dan perawatan tanaman padi. Isih ono akeh luwihane keno ditabung, gawe tuku sapi,” ujar Sulisman (39) salah satu petani warga Desa Patoman, Kanor,  saat ditemui TerasJatim.com, Selasa (26/01).

Ia menambahkan, musim penghujan yang terbilang mundur dari biasanya juga menjadi salah satu penyebab bagusnya hasil tanaman padi areal.

Menurutnya, andai musim penghujan tidak mundur, dimungkinkan akan ada hama wereng seperti yang seringkali terjadi pada masa tanam padi areal kedua pada tahun-tahun sebelumnya.

Kendati di wilayah Kanor para petani menangguk untung lantaran hasil panennya melimpah, di daerah Kecamatan Baureno justru para petani areal ketar-ketir. Pasalnya, padi yang mulai menguning ‘ngelosot‘ akibat diterjang angin kencang beberapa hari belakaangan ini.

“Daerah Kanor itu panen duluan, jadi selamat dan harganya tinggi, tapi kalau daerah sini (Baureno, red.) waktu tanamnya kan telat, jadi ya ngelosot,” ujar Wawan, pengusaha areal di Baureno Bojonegoro.

Ia dan beberapa teman pengusaha areal lainnya pun ketar-ketir, karena harga gabah makin hari makin turun akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari ini. Belum lagi padi di daerah ambruk rata dengan lahan persawahan membuat para tengkulak menurunkan harga.

Parine nglosot kenek angin. Parine bagus, hargane berangsur turun. Harga awal 48, maleh 45, 44, 43 saiki mboh kenek udan 3 hari ngreceh,” imbuhnya pasrah.

Lebih lanjut, ia dan para petani hanya bisa berharap cuaca membaik agar harga gabah tetap tinggi. Sebab, jika cuaca terus menerus hujan dapat dipastikan harga gabah akan terjun bebas karena pihak gudang tidak mampu menampung gabah basah. (Saiq/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim