Operasi Patuh Semeru 2019 Usai, Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat

Operasi Patuh Semeru 2019 Usai, Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat

TerasJatim.com, Surabaya – Setelah berlangsung selama 2 minggu sejak 29 Agustus hingga 11 September, gelaran Operasi Patuh Semeru 2019 di jajaran Polda Jatim telah selesai.

Dari hasil analisa dan evaluasi (Anev) tingkat pelanggaran meningkat.   Adapun jumlah pelanggaran lalu lintas mengalami kenaikan, dari 172.305 pada Operasi Patuh 2018, di tahun 2019 ini angka pelanggaran tercatat sebanyak 200.732.  

“Penindakan kita mengalami kenaikan, dalam melakukan penindakan di lapangan baik itu helm SNI, melawan arus, menggunakan ponsel, mengkonsumsi alkohol, di bawah umur, batas kecepatan, safety belt dan penggunaan rotator,” papar Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Budi Indra Dermawan, Kamis (12/09/19).  

Ia menjelaskan, pelanggaran tertinggi yakni pada batas kecepatan kendaraan naik 614 persen. Dari data 2018 pelanggaran sebanyak 211 kini di 2019 meningkat jadi 1.507 pelanggaran. Pelanggaran melawan arus naik 72 persen dari 15.986 pelanggaran di 2018 menjadi 27.522 pelanggaran di 2019.   Pelanggaran pengemudi di bawah umur juga meningkat 50 persen, dari tahun 2018 sebanyak 37.513 pelanggaran menjadi 56.192 pelanggaran di 2019. Pelanggaran penggunaan safety belt juga mengalami kenaikan 9 persen dari 6.141 di 2018 menjadi 6.722 pelanggaran di 2019.  

Sedangkan pelanggaran penggunaan helm SNI dan penggunaan ponsel selama berkendara nail 5 persen. Untuk pelanggaran helm naik dari 31.940 di 2018 menjadi 33.573 pelanggaran di 2019. Untuk penggunaan ponsel dari 2.565 di 2018 menjadi 2.693 pelanggaran di 2019.  

Sementara pelanggaran karena pengaruh alkohol turun 77 persen dari 74 kasus di 2018 menjadi 17 kasus di 2019. Untuk pelanggaran ran gun rotator atau penggunaan lampu strobo pada kendaraan naik 2300 persen dari satu kasus di 2018 menjadi 24 kasus di 2019.  

Diakuinya, berbagai kegiatan telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran keamanan berkendara kepada masyarakat. Ada yang preentif dan preventif, seperti kegiatan sosialisasi, lakukan sambang. Kemudian melakukan kegiatan kegiatan lainnya kepada pengguna jalan yang ada di jalan raya.   “Dan hasil ini bagi kami cukup baik, tingkat kesadaran masyarakat sudah mulai meningkat dalam keselamatan berlalu lintas menjalankan aktivitasnya di jalan raya,” tandasnya.

Adapun yang menjadi atensi dalam insiden laka lantas di Jatim adalah peristiwa kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Nganjuk yang melibatkan bus dan mobil yang menyebabkan 3 orang korban meninggal dunia dan 1 orang luka luka. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim