Lihat Sampah Kiriman di Pancer Door Pacitan, DLH Jatim Dan Pemkab Kompak
TerasJatim.com, Pacitan – Pagi baru saja menjentik, kawasan Pantai Pancer Door, Pacitan, Jatim, sudah dipadati ratusan bahkan seribu orang lebih, Selasa (11/06/2024).
Mereka yang terdiri dari para pelajar, mahasiswa, tokoh masyarakat peduli lingkungan, hingga TNI-Polri, hendak melakukan aksi kebersihan di pesisir pantai.
Berpakaian seragam olahraga dan sebagian bertopi, para peserta berjalan memunggungi matahari, atau dari Timur ke Barat. Sambil menenteng kantong plastik besar, dan pandangan menekuri pasir pantai, sampah yang ada di depan mereka segera berpindah tempat.
“Kalau dilihat pantainya, ini kan sampah-sampah kiriman. Yang paling utama kita tuntaskan di hulunya. Jadi kita perlu kerja sama agar Pacitan makin bersih lagi,” kata Jempin Marbun, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Jatim, di sela-sela kegiatan.
Menurut Jempin, melalui aksi kolaborasi tersebut diharapkan ke depannya masyarakat atau badan usaha yang memproduksi sampah dapat mengelolanya dengan baik, sehingga persoalan itu bisa tuntas atau selesai cukup di tingkat desa.
“Perlunya kita menyadarkan masyarakat bagaimana mengelola lingkungan. Perlu inovasi, dan paling penting kolaborasi dengan semua pihak, agar tujuan dapat tercapai,” ujarnya.
“Hasil konverensi Paris, kita (Indonesia) diminta di tahun 2050 net zero emission. Ini tugas berat lho. Kalau kita tidak kerja sama, kolaborasi, mustahil akan tercapai,” sambungnya.
Di Jatim, lanjut dia, nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) pada 2023 lalu tercatat 69,53 poin. Kata dia, jumlah tersebut belum masuk kategori baik, sehingga ada target di tahun 2024 ini untuk ditingkatkan.
“Ini masih kategori sedang. Dikatakan baik apabila (IKLH) capai 70 sampai 80. Kalau kita lihat di Jawa, seperti DKI, Jateng, Jabar, Banten, Jogja, Jatim ini masih terbaik. Namun, kita di RPJMD diminta oleh KLHK supaya meningkat dari tahun lalu,” katanya.
Cuaca pada Selasa pagi hingga jelang siang itu tampak terik, namun para peserta tidak begitu memedulikannya. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menikmati keindahan pantai, sembari memungut sampah.
Hanya butuh waktu sekitar satu jam, sepanjang pantai itu nampak bersih. Sampah-sampah yang dikumpulkan pada wadah plastik warna hitam itu, seketika jadi tumpukan yang menggunung, sebelum akhirnya dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), di Desa Dadapan, Pringkuku.
“Ini (persoalan sampah) kita tanggapi serius. Harapannya dengan aksi ini, lebih meningkatkan kesadaran kita bagaimana pengelolaan sampah ke depannya. Syukur bisa (selesai) di tingkat keluarga,” ujar Indrata Nur Bayuaji, Bupati Pacitan.
Bupati menyebut, sampah yang bermuara di Pancer Door itu bukan hanya dari masyarakat setempat maupun pengunjung wisata, tapi dari berbagai wilayah yang sampahnya terbawa arus sungai.
“Ada juga sampah kiriman dari negara-negara yang lautnya berbatasan dengan Pacitan. Persoalan sampah ini adalah masalah kita semua. Kalau persoalan sampah ini selesai di tingkat desa, syukur selesai di tingkat keluarga, Insya Allah mudah penanganannya,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)