Komnas HAM Desak Kepolisian Obyektif Tangani Kasus Tumpang Pitu

Komnas HAM Desak Kepolisian Obyektif Tangani Kasus Tumpang Pitu
Siane Indriyani, Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM, saat mengunjungi Polres Banyuwangi

TerasJatim.com, Banyuwangi – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Polres Banyuwangi, untuk lebih obyektif mengusut kerusuhan yang terjadi di lokasi tambang emas gunung tumpang pitu pada  25 November 2015 lalu.

Siane Indriyani, Wakil Ketua Eksternal ,Komnas HAM, kepada TerasJatim.com mengatakan, berdasarkan penulusuran yang dilakukan oleh pihaknya,  ditemukan ada provokasi yang dilakukan oleh pengusaha, kalangan politikus maupun oknum pemerintah daerah setempat.

Sehingga warga yang menolak keberadaan tambang emas tumpang pitu, semakin terpancing melakukan tindakan anarkis. Dan akibatnya sejumlah fasilitas milik PT. BSI selaku pengelola tambang rusak parah, termasuk adanya korban luka pada anggota kepolisian.

Meskipun Komnas HAM menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan warga, namun Komnas HAM tetap mendesak aparat kepolisian memperlakukan tersangka secara manusiawi. Karena berdasarkan keterangan warga yang masuk ke Komnas HAM, polisi telah melakukan pemukulan dan penyiksaan.

“Pemerintah daerah juga harus mendengarkan kembali aspirasi masyarakat setempat, sehingga tidak ada kerusuhan susulan.” Ujar Siane Indriyani, saat berkunjung ke Banyuwangi, Rabu (13/12).

Menurut Siane Indriyani, penyebab terjadinya kerusuhan di kawasan tambang emas gunung tumpang pitu, lantaran aspirasi masyarakat setempat tidak pernah didengarkan oleh pemerintah daerah, sehingga sebagai ungkapan kekecewaan, warga melakukan aksi.

Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kejadian tersebut, yakni adanya alih fungsi hutan lindung menjadi hutan produksi. Padahal kawasan hutan lindung tumpang pitu menjadi andalan warga setempat dalam mencari nafkah. Sehingga ketika hutan tersebut ditambang, masyarakat kehilangan mata pencahariannya.

Seperti yang beberapa kali diberitakan TerasJatim.com sebelumnya, hari Rabu (25/11/15), telah terjadi kerusuhan yang berakibat bentrokan di kawasan tambang emas gunung tumpang pitu antara warga setempat dengan pihak kepolisian.

Dalam kerusuhan tersebut, massa merusak sejumlah fasilitas milik PT. BSI selaku pengelola tambang. Bahkan empat orang dikabarkan terkena tembakan  peluru karet dan satu anggota kepolisian terluka. (Irh/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim