Kekeringan Meluas, Puluhan Desa Krisis Air

Kekeringan Meluas, Puluhan Desa Krisis Air

TerasJatim.com, Lamongan – Kekeringan akibat kemarau panjang di Lamongan Jawa Timur terus berlanjut dan kian memprihatinkan. Saat ini puluhan desa di sepuluh kecamatan mengalami krisis air bersih. Dipastikan jumlah desa yang mengalami krisis air tersebut akan bertambah mengingat sumur warga dan sumber air di desa-desa lain persediaannya semakin menipis.

Warga Desa Sendangrejo Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan ini terpaksa harus mengambil air di sumur kuno yang jaraknya sekitar dua kilo meter dari perumahan warga, karena di dalam desa sudah tidak ada lagi sumber air.

Di sumur tua ini warga juga harus berbagi air dengan warga lain lantaran ketersediaannya sangat terbatas. Bahkan terkadang warga harus menunggu agar air yang keluar  dari sumber terkumpul banyak, baru kemudian warga menimbahnya.

Menurut Mariati, salah seorang warga, minimnya ketersediaannya air ini juga membuat warga terkadang terpaksa tidak mandi. Mereka lebih mementingkan untuk kebutuhan masak dan minum.

Warga di desa yang dihuni dua ratus lima puluh kepala keluarga ini berharap agar pemerintah melakukan droping air. Mereka kawatir sumber air di sumur tua yang berada di selatan desa habis mengingat saat ini setiap hari stoknya semakin menipis.

Kondisi memprihatinkan ini terjadi di setiap tahun. Untuk itu warga berharap agar pemerintah daerah mencarikan solusi  agar kondisi serupa tidak terjadi ditahun-tahun mendatang.

Sementara itu, menurut data badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten lamongan, akibat kemarau panjang, saat ini sudah sebanyak 58 desa mengalami krisis air bersih. Desa-desa tersebut tersebar di sepuluh kecamatan. Diantaranya terjadi di wilayah kecamatan kedungpring, sukodadi, sambeng, modo, tikung, sarirejo, kedungpring, lamongan, bluluk dan di wilayah sugio. (Crus/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim