Kabar Beredarnya Sandal Berlafadz Allah, Resahkan Warga

Kabar Beredarnya Sandal Berlafadz Allah, Resahkan Warga

TerasJatim.com, Bojonegoro – Beredarnya sandal yang berlafadzkan Allah dengan huruf arab yang santer diberitakan sejumlah media tak urung membuat warga di Bojonegoro Jatim, resah. Bagaimana tidak, dari pemberitaan tersebut diketahui produsennya berada di Kabupaten Gresik yang tak jauh dari kabupaten penghasil migas itu.

“Itu berbahaya sekali kalau sampai beredar di Bojonegoro. Jelas dadi perkoro gedhe, kalau nggak segera disisir dan segera ditarik dari peredaran,” ujar Wawan, salah satu pemuda anggota remaja masjid, Rabu (14/10).

Sejauh ini, dirinya memang belum mengetahui apakah sandal dan juga sepatu berlafadz Allah di alas bawahnya tersebut sudah beredar di Bojonegoro. Ia mengaku baru mengetahui hal tersebut dari pemberitaan dan menurutnya produsen sandal itu harus bertanggung jawab jika sampai terjadi sesuatu.

“Saya mengetahui adanya sandal berlafadz Allah itu saat membuka medsos. Di situ saya melihat ada berita tentang beredarnya sandal  yang diproduksi oleh PT Pradipta Perasa Makmur di Jalan Raya Wringin Anom, Gresik. Sedangkan jarak Gresik ke sini (Bojonegoro) kan hanya berbatasan dengan Lamongan,” ungkapnya.

Menurutnya, apapun alasan dari produsen sandal, yang jelas hal itu bisa sangat menyinggung umat Islam, apalagi hari ini adalah tanggal 1 Muharam. Selain itu, ia juga menyayangkan keteledoran produsen yang dianggapnya tidak teliti dalam meluncurkan produksinya hingga bisa membuat suasana tidak kondusif.

Sekadar diketahui, menyikapi peredaran sandal yang diduga melecehkan umat Islam ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Abdussomad Bukhori langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk segera bertindak.

“Ini jelas penistaan agama. Lafadz Allah adalah asma Tuhan yang diagungkan umat Islam,”  terang Kiai Somad, seperti dilansir beberapa media sebelumnya.

Atas kesigapan MUI itu, selanjutnya Polda Jawa Timur dikabarkan langsung memberikan arahan kepada Polres Gresik untuk segera melakukan penyitaan serta menelusuri jumlah sandal yang telah diproduksi dan diedarkan.(saiq/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim