Ingat! Jangan Gunakan Masker Bekas, Ini Bahayanya

Ingat! Jangan Gunakan Masker Bekas, Ini Bahayanya

TerasJatim.com – Di tengah pandemi Covid-19, hampir di seluruh daerah diwajibkan menggunakan masker di tempat umum. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Namun, jangan karena khawatir ditegur petugas, terkadang orang nekat menggunakan masker lebih dari sekali, atau masker bekas.

Padahal, dalam sebuah penemuan baru mengungkapkan, menggunakan masker bekas, lebih berbahaya dibanding tidak memakai masker sama sekali. Para peneliti melakukan riset pada masker bedah 3 lapis yang biasanya dipakai di kalangan profesional perawatan kesehatan.

Peneliti menemukan, saat masker bedah dipakai pertama kalinya, masker bisa menyaring hampir 3/4 partikel kecil virus di udara. Padahal partikel kecil virus itu dapat menyebabkan infeksi pada orang lain.

Tetapi, apabila seseorang memakai masker yang sama lebih dari sekali, maka masker hanya bisa menyaring 1/4 dari tetesan kecil virus Corona. Masker sudah berubah bentuk dan tingkat efektivitas penyaringan juga akan menurun setiap pemakaian.

Riset ini dilakukan untuk mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan masker medis bekas.

Meski begitu, Dr Jinxiang Xi, ilmuwan yang menulis riset tersebut menyebutkan, hal yang wajar apabila seseorang berpikir lebih baik menggunakan masker bekas daripada tidak sama sekali. Namun, masker bekas hanya dapat menyaring partikel yang lebih besar dari 5 mikrometer.

“Hasil kami menunjukkan, bahwa masker ini hanya mampu mencegah partikel virus yang berukuran 5 mikrometer, tetapi tidak bisa menyaring partikel halus virus yang lebih kecil dari 2,5 mikrometer,” jelas Dr Jinxiang, seperti dikutip New York Post, Sabtu (19/12/20).

Untuk melakukan riset ini, tim peneliti mengembangkan model komputer dari seseorang yang mengenakan masker bedah dengan lipatan. Dengan alat tersebut, mereka mampu melihat pergerakan tetesan cairan kecil yang mengandung virus dan partikel kecil virus di udara.

Masker 3 lapis adalah jenis masker yang paling direkomendasikan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari Covid-19. Lapisan paling dalam dibuat dari bahan penyerap, lapisan tengah berfungsi sebagai filter dan lapisan paling luar dibuat dari bahan non penyerap.

Komputer dapat melacak tetesan dan partikel kecil virus Corona di wajah sekaligus ketika masuk ke hidung atau paru-paru. Ketika menggunakan masker, hal itu berpengaruh pada pergerakan udara di sekitar wajah di dalam masker.

Mereka menemukan, dengan memakai masker secara signifikan dapat memperlambat aliran udara, mengurangi kemanjuran masker dan membuat seorang lebih rentan menghirup aerosol ke dalam hidung, tempat dimana virus SARS-CoV-2 suka bersembunyi.

“Dalam studi ini kami menemukan bahwa efektivitas pelindung dari masker untuk saluran napas hidung menurun pada laju aliran inhalasi yang lebih rendah,” tulis peneliti dalam studinya, yang dipublikasikan di jurnal Physics of Fluids.

Lipatan dari masker juga secara signifikan memengaruhi pola aliran udara dan kemanjurannya berubah dengan lebih banyak penggunaan. Tim peneliti berencana mempelajari lebih lanjut bagaimana bentuk masker dapat mempengaruhi perlindungan terhadap Covid-19.

Para peneliti berharap, otoritas kesehatan masyarakat memperkuat langkah-langkah pencegahan saat ini untuk mengurangi penularan Covid-19, seperti memilih masker yang lebih efektif, memakai masker dengan benar, dan menghindari penggunaan masker bedah secara berlebihan. (Her/Kta/Red/TJ/KBRN)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim