Harga Minyak Goreng Tinggi, Emak-Emak di Pacitan Produksi Sendiri

Harga Minyak Goreng Tinggi, Emak-Emak di Pacitan Produksi Sendiri

TerasJatim.com, Pacitan – Dalam beberapa waktu terakhir harga minyak goreng di sejumlah wilayah, khususnya di Kabupaten Pacitan Jatim membumbung tinggi. Sejumlah warga berinisiatif untuk memproduksi sendiri yang hasilnya dibagikan ke masyarakat sekitar.

Seperti halnya yang dilakukan warga di RT 03, RW 01, Dusun Krajan, Desa Wonogondo, Kecamatan Kebonagung ini, yang membuat minyak goreng sendiri dari bahan buah kelapa.

Mesinem (57), salah satu warga pembuat minyak goreng itu mengatakan, inisiatif untuk memproduksi sendiri tersebut berawal dari naiknya harga sejak beberapa waktu lalu. Sedangkan untuk hasilnya, selain untuk konsumsi sendiri, juga dibagikan kepada warga sekitar dan tidak dijual.

“Harga minyak goreng kan mahal sekarang. Kita punya pohon kelapa, selain buahnya dibuat santan untuk buat sayur, kami berinisiatif membuat minyak goreng untuk dikonsumsi sendiri dan dibagi ke warga sekitar. Tidak dijual,” terang perempuan paruh baya ini, kepada TerasJatim.com, Rabu (03/11/2021).

Menurutnya, pembuatan minyak goreng tersebut tidaklah sulit. Dimulai dari pemilihan buah kelapa tua, kemudian mengupasnya, diambil dagingnya lalu diparut. Kemudian diperas untuk diambil santannya dan dipanaskan dengan waktu sekitar tiga jam. “Setelah itu didinginkan dan dimasukkan ke plastik,” katanya.

Produksi yang dilakukan bersama sejumlah ibu-ibu di RT 03, RW 01 itu tidak banyak, atau hanya skala kecil (rumah tangga). Mengingat, sejak beberapa waktu lalu bahan baku untuk membuat minyak goreng dinilainya banyak yang rusak.

“Kelapanya banyak yang rusak. Ya itu karena hama tupai. Buah kelapanya banyak dilubangi, akhirnya tidak sampai tua. Dan yang bluluk (kelapa muda kecil) juga banyak yang jatuh karena musim hujan,” ungkapnya.

Melambungnya harga minyak goreng itu membuat Kepolisian Resor (Polres) Pacitan bergerak untuk menelusuri penyebabnya, hingga ke UMKM di Desa Wonogondo tersebut.

Sesampainya di sana, Kapolres Pacitan, AKBP Wiwit Ari Wibisono bersama sejumlah anggota terlihat memantau proses pembuatan minyak goreng. Pihaknya juga menanyakan terkait proses, bahan hingga kendala yang dihadapi para pengrajin itu.

Hal itu, kata Wiwit, guna mengetahui penyebab naiknya harga minyak goreng yang menjadi keluhan emak-emak sejak beberapa waktu lalu.

“Ini bagus. Mereka memanfaatkan kebun-kebun kelapa untuk memproduksi sendiri. Hasilnya selain dikonsumsi sendiri juga dibagikan ke warga sekitar. Prosesnya mudah, 10 kelapa bisa jadi 1,5 liter minyak goreng. Nah, untuk polsek-polsek lain, UMKM seperti ini harus didorong,” kata Wiwit.

Di samping itu, pihaknya mengimbau kepada para pedangang khususnya di Pacitan untuk tidak menimbun minyak goreng dengan alasan apa pun.

“Dengan alasan menimbun, ketika harganya naik baru dijual. Jangan, itu melanggar peraturan. Saya imbau untuk tidak menimbun, jadi lepas saja sesuai harganya,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim