Gerombolan OTK Serang Warga di Madiun, 7 Orang Jadi Korban

TerasJatim.com, Madiun – Segerombolan orang tidak dikenal (OTK) melakukan aksi penyerangan dan penganiayaan terhadap sejumlah pemuda di Kota Madiun Jatim, pada Minggu (19/05/2024) dini hari.
Insiden itu terjadi di 3 lokasi berbeda, yakni di Jalan Yos Sudarso, Jalan Kalasan, dan Jalan Puspo Warno.
Akibat peristiwa itu, 7 orang mengalami luka hingga ada yang dilarikan ke rumah sakit guna perawatan medis. Rinciannya, 3 korban di antaranya dirawat di rumah sakit, yakni Garin Agul Priambodo (19), warga Sumberejo, Maospati, Magetan. Garin mengalami luka pada bagian jari tangan kanan dan bengkak di wajah.
Kemudian, 2 korban lainnya mengalami luka serius, yakni Raditiya Enis Jalmaka (15), warga Jalan Manggar Manis, Kelurahan Manisrejo, Kota Madiun, mengalami patah tulang kaki bagian kanan. Sedangkan seorang lainnya adalah Zakiya Urba Abrory, warga Jalan Temulawak, Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, yang mengalami luka sayatan senjata tajam di bagian belakang paha kanan, punggung, perut sebelah kanan, dan bengkak di kepala bagian kiri.
Mendapat laporan, Penjabat (Pj) Walikota Madiun, Eddy Suprianto, turut mengecek kondisi korban yang dirawat di RSUD Kota Madiun.
“Masih di dalami kepolisian. Himbauan kami masyarakat jaga diri, kurangi gerombolan negatif yang bisa menimbulkan kegaduhan,” pesan Eddy.
Eddy menyebut, hingga kini belum diketahui motif aksi kekerasan yang dilakukan oleh gerombolan OTK tersebut.
Sementara, Kapolres Madiun Kota, AKBP Agus Dwi Suryanto mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Pihaknya juga belum bisa menyimpulkan motif dan dari kelompok mana para pelaku tersebut.
“Kami masih bekerja. Kami perlu waktu untuk proses penyelidikan dan kami akan ungkap secepatnya,” tegasnya, usai menggelar rapat tertutup bersama Forkopimda di rumah dinas Walikota, Minggu siang.
Menurut Kapolres, anggotanya tengah fokus mencari pelaku untuk segera diproses. Disamping itu, petugas yang turun di lapangan juga tengah mengumpulkan sejumlah alat bukti, termasuk menggali keterangan dari berbagai saksi dan korban.
“Tentunya tidak hanya dari satu sumber, tapi kita padukan dengan info dari masyarakat, dan keterangan yang lain juga, sehingga akan mengerucut pada kejadian tersebut,” tandasnya. (Ew/Kta/Red/TJ)