Diduga Kematiannya Akibat Pengeroyokan, Makam Pemuda asal Prambon Sidoarjo Dibongkar

Diduga Kematiannya Akibat Pengeroyokan, Makam Pemuda asal Prambon Sidoarjo Dibongkar

TerasJatim.com, Sidoarjo -Diduga kematiannya karena menjadi korban pengeroyokan, makam Tadarus Faris Lukman (23), warga Desa Kedung Kembar Kecamatan Prambon Sidoarjo, dibongkar oleh tim Inafis Polresta Sidoarjo dan tim Forensik RSUD Sidoarjo.

Kapolsek Prambon AKP Sumarsono menjelaskan, pembongkaran makam ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban yang sesungguhnya. Selain itu, petugas juga sudah mendapat restu dari pihak keluarga korban.

“Untuk mengetahui, kami lakukan otopsi terhadap jenazah korban. Lebih jauh, kami juga melakukan penyelidikan,” ucapnya kepada TerasJatim.com, di lokasi pembongkaran mayat, Rabu (22/01/20) siang.

Sebelumnya, kematian korban dilaporkan ke aparat kepolisian atas dugaan pengeroyokan, yang terjadi di warkop desa setempat, pada 12 Januari 2020 lalu. Sementara ini, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap nama-nama yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan terhadap korban.

“Kasus ini dalam penanganan unit Reskrim Polsek Prambon dan Satreskrim Polresta Sidoarjo,” jelasnya.

Terpisah, Susi Herawati (54) ibu korban menuturkan, kejadian itu berawal pada Minggu (12/01/20) lalu, dimana korban yang saat itu dalam kondisi terluka, diantar pulang oleh temannya. Kerena merasa kuatir, malamnya korban dibawa berobat ke perawat desa.

Namun, melihat kondisi korban yang tak kunjung membaik, akhirnya pada Selasa (14/01/20) siang, korban dibawa ke klinik Pratama Prambon. Lantaran kondisinya semakin memburuk, korban dirujuk ke RS Mitra Sehat Prambon.

“Saat itu kondisi mata korban lebam. Dari diagnosa dokter rumah sakit, korban mengalami gegar otak,” katanya.

Selama mendapat perawatan di RS tersebut, lanjut Susi, korban mengeluh pusing dan sakit di bagian kepala. Karena mengalami gegar otak dan terlambat mendapatkan perawatan, korban dinyatakan meninggal sekitar pukul 17.00 WIB.

“Kata tim dokter, anak saya mengalami gegar otak dan terlambat untuk perawatan,” ungkapnya. (Den/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim