Banjir Akibat Luapan Sungai Togokan Blitar, Peternak Unggas Merugi
TerasJatim.com, Blitar – Banjir yang yang dsebabkan meluapnya sungai Togokan yang melanda 2 kecamatan di wilayah Kabupaten Blitar Jawa Timur, selain merusak area pertanian dan infrastruktur jalan, juga menyebabkan para pengelola kandang peternak unggas merugi puluhan juta rupiah. Sebab akibat banjir, kandang mereka kemasukan air setinggi 60 cm dan ratusan unggas yang berada di kandang bawah mati.
Megetahui banjir yang datang, pekerja kandang langsung memindahkan karung-karung bahan pakan dan telor ke tempat yang lebih tinggi yang sebelumnya, disimpan di gudang. Namun karena banjir, barang-barang tersebut dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.
Selain itu banjir juga menyebabkan ratusan unggas mati terendam. “Dari dua ribu unggas yang berada di kandang bawah, sebanyak lima ratus ekor unggas mati terendam banjir,” kata Eko Pramono, peternak di Desa Karanggayam Kecamatan Srengat.
Pengelola unggas mengaku, banjir yang terjadi sejak kemarin, mengakibatkan salah satu kandang yang berada di bawah terendam, sehingga ratusan unggas mati.
Ketinggian air di dalam kandang mencapai 60 centimeter. Akibat matinya ratusan unggas tersebut, pemilik kandang mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah.
Sementara lokasi paling parah dengan ketinggian banjir mencapai satu meter terjadi di Desa Pakisrejo Srengat, yang mengakibatkan sekitar 200 rumah tenggelam dan 4 sekolah masing 2 SD dan 2 TK.
“Lahan pertanian hampir 100 hektar terancam gagal panen karena sudah terendam air selama tiga hari,” papar Aneg Sunggoro Kades Pakisrejo.
Saat ini BPBD beserta Basarnas Kabupaten Blitar memastikan kondisi dan tindakan yang diperlukan warga. “Kami menyisir lokasi, sementara ini belum ada evakuasi karena warga memilih bertahan di rumahnya, begitu juga kami belum mendirikan dapur umum karena belum tahu kondisi pasti di lokasi lain,” pungkas Ganef Rachmawan selaku Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Blitar. (Aji/TJ)
