Bahas Situasi Jatim, Pangdam Kunjungi Ponpes Progresif Bumi Sholawat

Bahas Situasi Jatim, Pangdam Kunjungi Ponpes Progresif Bumi Sholawat

TerasJatim.com, Sidoarjo – Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat, di Desa Lebo Kecamatan Kota, Sidoarjo, Jumat (23/09/2022).

Kedatangan Pangdam disambut hangat oleh pengasuh Ponpes Progresif Bumi Shalawat, KH. Agoes Ali Masyhuri dan Gus Muhdlor Ali, salah satu putra pengasuh ponpes yang kini menjabat sebagai Bupati Sidoarjo.

Kunjungan ini bertujuan selain untuk menjalin tali silaturahmi dengan pengasuh Ponpes Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo, dan juga bertukar informasi terkait perkembangan situasi di Jatim.

“Saya berkesempatan berkunjung sekaligus silaturahmi dengan Gus Ali. Dan Alhamdulillah saya diterima sangat baik oleh beliau,” terang Pangdam.

Dalam kesempatan tersebut, Pangdam juga menyempatkan bertukar informasi terkait perkembangan situasi di Jatim. Terbaru, soal rencana revitalisasi pembangunan Makam Auliya’ Sono di Asrama Gupusjat Optronik II Puspalad di Jalan Kesatrian Dusun Sono, Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Bukan tidak mungkin, mengingat salah satu putra pengasuh pondok pesantren Bumi Sholawat merupakan orang nomor satu di Pemkab Sidoarjo. Sehingga diharapkan pembangunan makam Auliya Sono bisa berjalan tanpa kendala apapun.

Untuk diketahui, sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, melakukan peletakan batu pertama revitalisasi pembangunan Makam Auliya’ Sono di Asrama Gupusjat Optronik II Puspalad, beberapa waktu lalu.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH. Agoes Ali Masyhuri dan Bupati Sidoarjo Achmad Muhdlor Ali serta Forkopimda Kabupaten Sidoarjo.

Revitalisasi pembangunan makam Auliya’ merupakan kepedulian umat terhadap jasa dan pengabdian para syuhada yang banyak melahirkan tokoh-tokoh ulama khususnya tokoh ulama NU di Jatim, seperti KH Hasyim Asy’ari (Pendiri Ponpes Tebuireng), KH. Abdul Karim (Pendiri Ponpes Lirboyo) dan KH. Jazuli.

Menurut Jenderal Dudung, adalah sangat penting memiliki sesepuh leluhur yang imannya kuat dengan akhlak luar biasa untuk perjuangan sebagai gambaran generasi penerus.

“Ini sebagai bukti bahwa di Sidoarjo, sejak 200 tahun yang lalu menjadi pusat peradaban pendidikan Islam di Indonesia,” jelas Dudung.

Diketahui, terdapat sekitar 21 hektar lahan yang sudah dipersiapkan untuk dilakukan revitalisasi pembangunan makam Auliya Sono. Dengan demikian diharapkan akan mempermudah masyarakat yang hendak ziarah ke makam para wali. (Kus/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim