Babat Banjir, Pemkab Dianggap Kurang Sigap

Babat Banjir, Pemkab Dianggap Kurang Sigap

TerasJatim.com, Lamongan – Sejak kemarin, (Kamis 03/03), banjir semakin meluas dan menggenangi wilayah di Babat Lamongan Jawa Timur.

Daerah yang cukup parah tergenang air luapan Bengawan Solo tersebut, terjadi di wilayah Desa Bedahan, Plaosan, Sumurgenuk, Kelurahan Babat dan Desa Banaran.

Di kawasan sekitar pasar Babat, Jalan Gotong Royong, Jalan Pramuka, Desa Plaosan, warga memasang tanda sebagai portal agar kendaraan besar tidak melintas. Mereka sengaaja menutup akses jalan tersebut, agar genangan air tidak semakin besar memasuki rumahnya.

Beberapa warga mengeluh, karena penanganan banjir kali ini oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan dinilai sangat lambat. Mereka menganggap pemerintah kurang sigap dalam mengatasi banjir yang sering terjadi di wilayahnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Fatoni. Pria yang sehari-harinya membuka usaha di jalan Gotong royong ini merasakan peran pemerintah daerah kurang sigap dalam mengatasi bencana banjir.

“Ini sudah sangat parah mas. Mulai dari depan Mira sejak beberapa hari lalu juga belum ditangani. Toko saya juga kebanjiran kabeh,” keluhnya.

Sementara itu, Camat Babat Fadheli Purwanto menjelaskan, genangan air saat ini akan susah surut selagi masih hujan. Sehingga pengaktifan pompa akan menjadi sia-sia karena air tidak bisa terbuang dengan cepat.

“Daerah resapan air rawa Semando dan Rawa Sogo penuh air. Tidak akan maksimal jika kita pompa. Air akan segera surut jika posisi air di Bengawan Solo turun,” paparnya.

Sementara itu, dampak banjir juga sangat mengganggu arus lalu lintas di jalur Babat-Tuban dan Babat-Bojonegoro.

Terlihat mulai dari pertigaan traffic light depan Mira antrean kendaraan mengular hingga pertigaan pasar Babat. Begitu juga pertigaan di depan pos polisi di sekitar pasar Babat, aparat kepolisian mengatur arus lalu lintas yang mengarah ke jombang dan Bojonegoro. (TJ dari berbagai sumber)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim