Antisipasi Dampak Kekeringan, BPBD Jatim Siapkan Droping Air Bersih
TerasJatim.com, Surabaya – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim telah menyiapkan droping air bersih untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang diperkirakan pada akhir bulan ini.
Selain memetakan wilayah Jatim yang berpotensi kekeringan, pihak BPBD Jatim juga sudah berkoordinasi dengan lintas lini untuk melakukan kalkulasi kebutuhan air bersih.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, tahun lalu kekeringan di Jatim melanda 23 kabupaten/kota. Dari jumlah itu, 232 kecamatan dan 699 desa/kelurahan mengalami kering kritis.
“Yang pasti kita berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk melakukan kalkuasi kebutuhan air bersih saat musim kemarau,” katanya, saat dikonfirmasi, Senin (27/05/2024) siang.
Gatot menambahkan, kekeringan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu kering kritis, kering langka dan kering langka terbatas.
Gatot mengaku, pihaknya fokus pada penanganan kering kritis yang ada pada sejumlah wilayah. “Misalnya seperti Lamongan dan di Trenggalek,” sebutnya.
Menurut Gatot, kekeringan musim kemarau akan menjadi pernasalahan serius apabila tidak ada langkah preventif. Oleh sebab itu BPBD Jatim maupun kabupaten/kota bakal memaksimalkan suplai air bersih.
“Kita berharap dengan adanya langkah-langkah yang sudah dilakukan, bisa mengurangi jumlah lokasi kekeringan tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gatot menuturkan, kemarau tahun ini diprediksi hanya 6 bulan, dibanding tahun lalu yang lebih lama. Menurutnya, musim kemarau tidak hanya berpotensi pada kekeringan, namun juga kebakaran hutan dan lahan.
“Semoga tahun ini musim kemaraunya tidak terlalu lama seperti tahun kemarin. Sehingga ini menguntungkan bagi kami karena diatribusi air bersih tidak selama dan sebanyak tahun kemarin,” pungkas dia. (Jnr/Kta/Red/TJ)