Wisata Alam Watu Lakar Pacitan dan Sepenggal Kisah Waliyullah Singgah

Wisata Alam Watu Lakar Pacitan dan Sepenggal Kisah Waliyullah Singgah

TerasJatim.com, Pacitan – Perbukitan di Kabupaten Pacitan, Jatim, masih menyimpan ribuan kisah yang belum tercerahkan. Banyak cerita yang terbit hanya berasal dari pitutur dan turun temurun.

Misalnya, keberadaan Watu Lakar di perbukitan yang ada di Dusun Craken Kulon, Desa Sumberharjo, Kecamatan Pacitan. Ribuan bebatuan berbentuk seperti tiang panjang terkubur di sana. Sebagian terlihat membuat tumpukan, sebagian lainnya menancap separuh di tubuh bukit. Tetapi bagaimana bebatuan itu ada di sana? Tentu tidak mudah untuk mendapat kisahnya secara rinci.

Cerita yang beredar di masyarakat, pada beberapa abad silam kabarnya ada seorang Waliyullah yang hendak membangun masjid di tempat itu. Konon, yang terkubur di dalam perbukitan itu ada istana dan juga tersembunyi harta karun berupa emas. Terlepas benar atau tidak cerita itu, sejauh ini belum ada kajian akademis untuk membuktikannya, selain cerita pitutur.

“Di perbukitan ini di dalamnya ada istananya, emasnya, itu hanya cerita yang turun temurun, karena tidak semua orang bisa melihatnya. Hanya orang-orang yang punya kelebihan (mata batin) yang bisa melihat di dalamnya Watu Lakar,” ujar Hariadi, Kepala Desa Sumberharjo, Minggu (16/10/2022).

Cerita yang berkembang, di Watu Lakar tersebut juga menjadi tempat petilasan Sunan Kalijaga. Namun, Hariadi tidak mengiyakan akan kebenaran cerita itu. Hanya saja, kata dia, dari kisah pitutur yang ia dapat, bahwa di Watu Lakar itu dulunya jadi rujukan Waliyullah untuk singgah.

“Kalau ceritanya Sunan Kalijaga, saya kurang tahu persis cerita itu dari mana. Tapi di Watu Lakar itu, para Waliyullah seperti syeh, sunan, kemungkinan pernah singgah di sini, karena di situ juga ada batu yang konon ceritanya buat tempat berdoa,” tuturnya.

“Kalau cerita Pak Soekarno (Presiden RI Ke-1) di sini, beliaunya dulu kan kemana-mana, mungkin juga pernah singgah di Watu Lakar,” sambung Hariadi, mengutip cerita yang turun temurun.

Bebatuan berbentuk balok di kawasan itu memiliki ukuran panjang dan diameter yang berbeda-beda, serta jumlahnya yang tak terhitung. Jenis bebatuannya disebut-sebut menyerupai situs yang ada di puncak Gunung Padang, Jabar. “Seperti yang di taman itu panjangnya ada yang 8 meter, ada yang diameter 4, 5 meter dan banyak sekali (bebatuannya), jumlahnya ribuan. Jenis batunya mirip di Gunung Padang,” imbuh dia.

Kebenaran cerita pitutur tentang keberadaan Watu Lakar itu masih menyisakan misteri. Berbagai pertanyaan berbaku tindih di kepala yang ingin menggali kisahnya lebih dalam. Namun ada hal yang pasti dari pitutur itu, yakni keberadaannya adalah bagian dari sejarah yang ada di kota 1001 gua.

Sebagai tambahan informasi, kini di kawasan tersebut dijadikan objek wisata alam dan religi, yang diresmikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, pada Minggu (16/10/2022) siang.

Sedangkan harga tiket masuk ke lokasi tersebut yakni Rp5.000 per orang, ditambah parkir Rp2.000 untuk motor, dan Rp5.000 bagi mobil. Bagi yang ingin mengunjunginya, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan, seperti tidak boleh mengambil dan bawa pulang batu di sana, hingga tidak boleh membuang hajat sembarangan. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim