Waspadai Klaster Keluarga, Jatim Tambah RS Darurat Lapangan di Poltekkes Malang

Waspadai Klaster Keluarga, Jatim Tambah RS Darurat Lapangan di Poltekkes Malang

TerasJatim.com, Malang – Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim bakal mendirikan 1 Rumah Sakit Darurat Lapangan, di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes) Malang, yang nantinya akan berkapasitas sebanyak 200 tempat tidur..

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, saat ini RS Lapangan tersebut masih dalam tahap persiapan perizinan ke Menteri Kesehatan terkait jumlah tempat tidur, jumlah tenaga kesehatan, dokter, perawat maupun sanitarian.

“Semua terlapor, itulah yang dilaporkan masing-masing rumah sakit rujukan ke All Record namanyanya. All Record itu mendapatkan laporan dari Jawa Timur ini 127 rumah sakit rujukan seluruh Indonesia,” kata Khofifah, saat meninjau lokasi di Poltekkes Malang, Sabtu (19/09/20).

Khofifah beralasan, penyiapan RS Darurat di Malang ini guna menjawab rakor yang dilaksanakan dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dimana sesuai instruksi Presiden, Pemda dari 9 Provinsi harus mewaspadai klaster keluarga.

Klaster keluarga itu, lanjut Khofifah, karena ada kemungkinan pasien Covid-19 yang semula isolasi di rumah, kemudian ada kemungkinan sanitasi maupun ventilasinya kurang cukup, kemudian dari anggota keluarga tetap bersapa pada saat bertemu. “Maka kemungkinan terjadinya penyebaran di dalam rumah, itu menjadi kewaspadaan baru,” imbuhnya.

Menurut Khofifah, klaster rumah ini yang harus diantisipasi dengan solusi, antara lain adalah disiapkanlah tempat di mana mereka yang sudah terkonfirmasi positif, langsung dibawa ke tempat isolasi. “Tidak semua harus berbasis rumah sakit, karena yang ringan sampai sedang, cukup dengan Rumah Sakit Darurat Lapangan seperti di Indrapura Surabaya, dengan kesembuhan 100 persen dan meninggal 0 persen,” sambungnya.

Oleh karena itu, sebut Khofifah, saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan Pangdam Brawijaya dan Kapolda Jatim, serta dari tim kuratif dan tressing Pemprov Jatim. Karena Poltekkes sudah beberapa kali dilakukan koordinasi akan menjadi salah satu tempat isolasi. “Seluruh warga kalau dia positif sebaiknya tidak melakukan isolasi mandiri di rumah,” pesannya.

Kecuali rumahnya dengan ventilasi, sanitasi, gizi yang cukup, dan masing-masing anggota keluarga memahami, bahwa saat melakukan isolasi memang kontak terhadap anggota keluarga yang lain itu pada saat itu ia masih harus diberhentikan dulu sampai sembuh.

“Kalau di ruang isolasi seperti tadi misalnya, mereka akan ketemu dengan sama-sama yang terkonfirmasi positif, tetapi dalam keadaan ringan sampai sedang, itu yang ada di Rumah Sakit Darurat Lapangan dan kesembuhannya 100 persen sampai hari ini,” pungkasnya. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim