Tiga Hari Diguyur Hujan Deras, Ratusan Warga Jombok Jombang Mengungsi
TerasJatim.com, Jombang – Curah hujan dengan intensitas cukup tinggi selama 3 hari berturut-turut mengakibatkan Sungai Afvour Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang Jatim, tidak lagi mampu menampung debet air. Kondisi ini mengakibatkan banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben.
Kepada TerasJatim.com, salah seorang warga yang terkena banjir mengatakan, air mulai menggenangi rumah warga sejak Jumat (06/12/2024), namun hanya di bagian halaman rumah saja.
Meski sempat sedikit surut, hujan kembali mengguyur pada, Minggu (08/12/2024), hingga menyebabkan Afvour Watudakon kembali meluap dan menyebabkan puluhan rumah tergenang di dusun ini.
“Sejak hujan pada hari Jumat dan Sabtu pagi, datang luapan air. Memang sudah 3 tahun kemarin tidak terjadi banjir. Tahun ini banjir lagi, ini yang paling parah,” ujarnya, Senin (09/12/2024) siang.
Dari debit air yang semakin tinggi, berdampak terhadap aktivitas warga setempat. Tidak jarang warga sekitar harus berhenti melakukan aktivitas akibat banjir yang memasuki kediamannya. Bahkan, untuk melintasi jalan saja warga kesulitan. Tidak jarang kendaraan motor warga saat melintas mengalami mogok secara tiba-tiba.
Pantauan TerasJatim.com di lokasi, terlihat aktivitas warga cukup terganggu. Banyak warga setempat harus melintas jalan desa dengan menaikkan pakaiannya agar tak basah terkena air.
Sementara, yang dilakukan warga saat ini adalah antisipasi adanya banjir lanjutan kala sore atau malam hari. Warga berharap, Pemerintah Kabupaten Jombang segera memperbaiki penyebab banjir yang diketahui terjadi tak hanya sekali ini.
“Banjir sudah berulang kali. Mudah-mudahan dari Dinas PUPR setelah menurunkan alat berat agar air segera surut,” cetus warga lainnya.
Warga juga mengaku telah menerima bantuan berupa air bersih dan makanan. “Air bersih sudah ada bantuan tadi malam sekitar pukul 01.00 WIB, tadi makan pagi sudah ada,” jelasnya.
Terpisah, Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Dias Quintas, membenarkan adanya bencana banjir di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben tersebut.
“Langkah yang sudah kita lakukan, kami BPBD Jombang mendirikan posko darurat sekaligus perlengkapannya. Harapannya bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat terdampak dan memastikan warga yang mengungsi tetap aman,” ucapnya.
Menurut Wiku, terdapat puluhan warga mengungsi akibat banjir dengan kedalaman air mencapai 50 cm hingga 60 cm tersebut.
“Dusun Beluk ada 600 jiwa terdampak, 55 orang mengungsi di gedung sekolah dan gedung TPQ serta di rumah keluarga. Sementara di posko Dusun Belimbing ada 350 jiwa terdampak dan 24 jiwa mengungsi di gedung TPQ dan rumah keluarga. Semuanya dalam kondisi aman dan sehat,” pungkasnya. (Abu/Kta/Red/TJ)