Swasembada Pangan 2017

Swasembada Pangan 2017

TerasJatim.com, Kediri – Untuk mewujudkan program swasembada pangan sepenuhnya pada tahun 2017 mendatang, Menteri Pertanian Republik Indonesia mengecek persiapan salah satu produsen benih jagung dan padi pemenang tender di kabupaten kediri – jawa timur. Mentan berencana mengembangkan tanaman pangan dengan meminta penyediaan lahan pertanian seluas 1 juta hektar dan menghentikan impor beras serta jagung dari luar negeri.

Menteri Pertanian (mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman mengunjungi produsen benih jagung dan padi PT. Bisi internasional tbk di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Dalam kunjungannya, mentan melakukan pengecekan terhadap persiapan PT. Bisi, sebagai salah satu perusahaan swasta pemenang tender pengadaan padi dan jagung untuk mewujudkan program swasembada pangan sepenuhnya pada tahun 2017 mendatang.

Mentan mengaku, pada tahun 2016 mendatang, kementerian pertanian meminta lahan 1 juta hektar sebagai upaya meningkatkan proktifitas pertanian pangan. Selain itu, pemerintah telah melarang impor padi maupun jagung dari luar negeri. Oleh karena itu, pemerintah tengah mendistribusikan benih unggul kepada petani agar dapat segera ditanam pada musim penghujan tiba.

Diakui mentan, pemerintah terpaksa mengimpor padi dan jagung karena produktifitas pertanian dalam negeri masih rendah. Dari luas lahan 1 hektar hanya mampu menghasilkan jagung maupun padi antara 4 sampai 6 ton saja. Tetapi dengan program baru yang didukung penyedian benih unggul, ia optimis produksi pertanian khususnya bahan pangan dapat meningkat dua kali lipat, yakni lahan satu hektar diharapkan bisa memperoleh hasil hingga 9 ton.

Pihak PT. Bisi Internasional tbk sendiri mengaku sangat mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Bisi yang ditunjung sebagai mitra kerja pemerintah telah menyalurkan benih sebanya 9 ribu ton, dari total 15 ribu ton. Menurutnya program impor beras maupun padi dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi pertaniannya, namun dalam jangka panjang pemerintah tetap membutuhkan impor meskipun dalam jumlah terbatas. (Gun/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim