Suhu Udara Semakin Panas, Ini Penyakit Yang Bisa Terjadi

Suhu Udara Semakin Panas, Ini Penyakit Yang Bisa Terjadi

TerasJatim.com – Wilayah Pulau Jawa pada bulan Oktober ini mengalami peningkatan suhu udara hingga lebih dari normal. Tak heran warga kerap mengeluhkan panas yang dirasakan, utamanya saat tengah hari.

Hal itu lebih terasa pada daerah perkotaan seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Penyebabnya ternyata karena posisi matahari tepat berada di wilayah bumi bagian selatan, yang membuat suhu di Pulau Jawa meningkat. Selain itu posisi matahari tersebut membuat radiasi panas lebih terasa membakar kulit.

Dilansir Sidomi dari Australian Cancer Council, saat suhu udara panas dan paparan sinar matahari sedang memuncak, maka jangan sering berada di luar ruangan. Hal itu akan merusak kesehatan kulit, juga tubuh karena sinar ultraviolet matahari sedang dalam intensitas kuat. Sinar UV tidak saja merusak sel kulit, namun juga sel tubuh secara umum.

Ada 3 jenis radiasi sinar UV yang dikenal saat ini, namun yang paling berbahaya untuk manusia adalah UVA dan UVB. Sinar ini dapat memicu kanker kulit.

Kasus kanker kulit di Amerika Serikat lebih sering terjadi pada wilayah kulit kepala dan leher, sebab area tersebut paling banyak terpapar teriknya sinar matahari. Demikian pula area wajah, dahi, bibir serta telinga yang kerap menerima sinar matahari.

Karena itu Orit Markowitz, dokter dermatologi dari Ichan School of Medicine menganjurkan untuk tidak lupa mengoleskan tabir surya jika hendak keluar rumah.

Selain memicu kanker kulit, dari sisi kecantikan, paparan sinar UV pun mempercepat terjadinya keriput.

Tak hanya itu, dehidrasi juga mengancam seseorang yang kerap terpapar suhu panas udara namun tidak mengimbangi dengan banyak minum. Hal tersebut dapat berakibat fatal, bahkan bisa kehilangan kesadaran jika tubuh kekurangan cairan. (Sis/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim