Seorang Pria Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai Grindulu Pacitan
TerasJatim.com, Pacitan – Seorang pria ditemukan sudah tak bernyawa di aliran Sungai Grindulu, tepatnya di RT 05, RW 06, Dusun Kedunggrombyang, Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jatim.
Korban diketahui bernama Sarno alias Bagong, warga Desa Kedungbendo. Pria kelahiran 1984 silam itu diduga terpeleset, lalu terbawa arus sungai ketika sedang mencari batu. Dia ditemukan mengapung tersandar batu di tengah aliran sungai tersebut.
“Sekitar jam 10.30 WIB. Dan dilaporkan pukul 11.00 WIB,” kata IPDA Ferry Ardyanto, Kapolsek Arjosari, Polres Pacitan, melalui laporan tertulis yang diterima TerasJatim.com, Rabu (01/01/2025) petang.
Menurut laporan tersebut dijelaskan, korban pada pukul 08.00 WIB berangkat dari rumah untuk mencari batu ‘srontol’, di aliran Sungai Grindulu yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah tinggalnya.
Pada pukul 10.00 WIB, Paijem, ibu kandung korban menyusul ke tepi sungai tempat almarhum mencari batu, namun saat itu dia tidak melihat putranya berada di tempat biasa. Kemudian ibu korban meminta tolong kepada Tri Wahyudi (saksi), yang saat itu berada di rumah dan tidak jauh dari tempat kejadian peristiwa (TKP), untuk mencari keberadaan korban.
Selanjutnya, Tri gegas menyusuri aliran sungai tempat dimana korban mencari batu, dan setelah menempuh langkah sekitar 70 meter ke arah Selatan, ia melihat sosok tubuh yang mengapung dan tersandar pada batu di tengah aliran Sungai Grindulu.
“Setelah didekati dan dilihat, ternyata adalah yang bersangkutan (alm. Sarno), yang saat itu sudah dalam keadaan tengkurap serta meninggal dunia. Yang kemudian kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Arjosari,” terang Kapolsek.
Selanjutnya, saksi bersama warga masyarakat, sejumlah anggota Polsek, Koramil dan petugas medis setempat, melakukan evakuasi terhadap jenazah korban, untuk dibawa ke rumah korban.
Dari hasil olah TKP petugas di lokasi kejadian, pada saat petugas datang ke TKP, korban sudah berada di tepi sungai, karena sudah dievakuasi warga masyarakat setempat beserta pihak keluarga.
Di TKP korban mencari batu, saat itu terlihat aliran sungainya kencang, kemudian dasar sungai maupun sekitaran aliran sungai adalah bebatuan yang keras dan tajam. Sebelumnya, korban diduga sudah menderita sakit komplikasi, yaitu penyakit jantung serta diabetes yang sudah lama, namun tidak kunjung sembuh.
“Almarhum diduga terpeleset pada saat mencari batu di aliran Sungai Grindulu yang deras, kemudian korban yang tidak bisa berenang dengan baik tersebut, terseret arus sungai dan kepala terbentur batu,” urai Kapolsek.
Dari hasil pemeriksaan korban, 0etugas menemukan luka gores kecil di bagian dahi korban, yang diduga akibat benturan dengan batu saat korban terseret aliran air sungai, kemudian belum diketahui lebam mayat. Selanjutnya diketahui korban mengeluarkan cairan berupa air dan berbusa warna putih pada bagian mulut korban, saat dilakukan visum et repertum oleh dokter.
Atas peristiwa itu, pihak keluarga sudah menerima atas meninggalnya korban tidak ada unsur kesengajaan dari pihak lain atau dari pihak mana pun, dengan dilampirkan surat pernyataan pihak keluarga korban.
Di samping itu, pihak keluarga korban juga memohon untuk tidak dilakukan outopsi terhadap jenazah korban, namun menghendaki untuk dilakukan pemeriksaan luar, visum luar, dengan dilampirkan surat permohonan tidak dilakukan autopsi. (Git/Kta/Red/TJ)