Santri yang Sakit Pasca Imunisasi, Dinkes Jatim Tanggung Biaya Pengobatan

Santri yang Sakit Pasca Imunisasi, Dinkes Jatim Tanggung Biaya Pengobatan

TerasJatim.com, Pamekasan – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim akan menanggung biaya perawatan sejumlah santri Ponpes Al-Falah Sumber Gayam Kadur, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan Madura, yang mengalami sakit dengan gejala kejang-kejang dan pusing pasca mengikuti imunisasi difteri.

“Biaya kita tanggung nanti, baik yang dirawat di beberapa Puskesmas maupun yang dirawat di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo,” ujar Kadinkes Jatim, Kohar Hari Santoso, Senin, (12/02).

Ia memastikan penyebab sakitnya para santri yang mengalami kejang-kejang dan pusing tersebut bukan karena vaksin difteri. Namun efek psikologi, kecemasan, dan ketakutan setelah proses pemberian imunisasi difteri. “Bukan karena efek imunasi, tapi karena reaksi kejiwaan para santri yang takut untuk diimunisasi,” terangnya.

Menurutnya, imunisasi difteri menyasar sebanyak 10.717.765 anak usia 1-19 tahun di 38 kabupaten/kota seluruh Jatim.

Total biaya yang dibutuhkan untuk program imunisasi difteri mencapai Rp98 miliar. Pemprov menanggung Rp49 miliar dan sisanya sebesar Rp49 miliar menjadi kewajiban Pemkab/Pemkot. “Khusus empat Kabupaten di Pulau Madura ada sekitar 1.200.000 anak yang diimunisasi,” ucapnya.

Berdasarkan data Dinkes Jatim, tercatat sepanjang 2017, ditemukan sebanyak 460 kasus difteri, dari jumlah tersebut sebanyak 16 orang meninggal dunia.

Di tingkat nasional, sebanyak 48 persen kasus difteri berasal dari Jatim. Kondisi tersebut membuat Jatim menyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri.

Sebelumnya terdapat 34 santri Ponpes Al-Falah, Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan Madura, mengalami kejang-kejang dan pusing usai melakukan vaksinasi difteri. Mereka harus dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas. Sementara sebagian lainnya dibawa pulang dan dirawat di rumahnya masing-masing. (Jnr/Isk/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim