Rampas Mobil di Komplek Tentara, 4 Debt Collector Minta Maaf

TerasJatim.com, Surabaya – Aksi premanisme dilakukan oleh 4 orang debt collector dari BCA Finance. Aksi tersebut berupa penarikan sebuah unit mobil jenis Suzuki Ertiga, tanpa melalui prosedur hukum.
Ironisnya, insiden ini terjadi di kawasan militer Kodam V/Brawijaya, tepatnya di sisi Markas Yonif 516 Surabaya. Di mana kawasan itu semestinya menjadi zona steril dari tindakan aksi kriminal.
Tak ayal, peristiwa itu pun viral di media sosial dan mendapat banyak komentar negatif dari netizen. Umumnya, warganet menutut agar para pelaku dihukum maksimal. Pasalnya, para pelaku bukan hanya melanggar hukum, tapi juga melecehkan institusi negara dengan menghadang dan merampas mobil milik anggota TNI aktif di dalam kawasan militer.
Tak berselang lama, beredar video keempat debt collector tersebut menyampaikan permohonan maaf atas aksi perampasan yang dilakukannya.
Permohonan maaf itu disampaikan oleh Stefanus Pale alias Steven Morgan, dengan didampingi tiga rekannya yang kala itu melakukan aksi perampasan secara arogan.
Dalam video itu, Stefanus Pale memohon permintaan maaf kepada Pangdam V/Brawijaya, sekaligus Danpomdam V/Brawijaya, atas aksi brutal yang dilakukannya.
“Kami berempat menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya. Yang berikutnya, permohonan maaf kepada bapak Mayor CPM Juni, yang saat ini juga disebut-sebut sebagai backingan kami, dan memfasilitasi kami untuk kami beraksi maupun kegiatan di Kodam Brawijaya. Pada kesempatan ini, kami berempat menyampaikan, informasi yang beredar tersebut adalah bohong (hoax) dan itu tidak benar,” aku Stefanus, dalam video permohonan maaf berdurasi 3 menit 46 detik tersebut.
Dalam video itu, Stefanus juga berjanji untuk tidak mengulangi aksi premanismenya di kemudian hari.
“Sebagai pernyataan sikap kami, saya dan teman-teman menyampaikan adalah kegiatan terakhir kami, dan kami tidak akan mengulangi lagi kegiatan tersebut di wilayah Kodam V/Brawijaya ataupun di Kodam-Kodam lain di seluruh Indonesia,” katanya.
Sekadar informasi, terjadi aksi perampasan yang dilakukan oleh kawanan debt collector di Jalan Kesatrian, terhadap kendaraan jenis Suzuki Ertiga yang dikemudikan oleh seorang anggota TNI, pada Selasa (08/04/2025) sore.
Aksi keempat debt collector itu pun menimbulkan kegaduhan, hingga mencatut nama salah seorang Perwira Polisi Militer yang disebut-sebut menjadi backing mereka.
Namun, dalam video permohonan maafnya tersebut, Stefanus Pale ternyata berbohong jika dirinya telah berkoordinasi dalam menjalankan aksi premanismenya bersama rekan-rekannya tersebut.
Informasi yang beredar, saat ini keempat pelaku sudah diamankan aparat hukum dan masih menjalani pemeriksaan. (Don/Kta/Red/TJ)