PSBB Berakhir, Malang Raya Siap Berlakukan Masa Transisi Menuju New Normal

PSBB Berakhir, Malang Raya Siap Berlakukan Masa Transisi Menuju New Normal

TerasJatim.com, Malang – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) telah berakhir, Sabtu (30/05/20). Selanjutnya pada Minggu (31/05/20), wilayah tersebut sudah siap melaksanakan masa transisi menuju kehidupan New Normal di tengah pandemi Covid-19.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, berdasarkan rapat pada tanggal 28 Mei kemarin, masa transisi ini disepakati akan berlangsung selama 7 hari dan akan dievaluasi. Dengan begitu awal mulai pelaksanaan tatanan kehidupan New Normal harus dilakukan secara terencana dan terukur.

“Maka dari itu, kami besok bersama Pak Kapolda dan Pak Pangdam bersama menuju Malang untuk mendengarkan penjelasan secara detail dari para bupati dan walikota di Malang Raya, untuk persiapan New Normal,” ujar Khofifah,.saat pers conference di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (30/05/20).

Untuk diketahui, keputusan mengajak warga Malang Raya untuk memasuki masa transisi menuju tata kehidupan New Normal diambil setelah menganalisa hasil evaluasi pelaksanaan PSBB Malang Raya yang dinilai telah berhasil mengontrol penyebaran virus Covid-19.

Rate of transmission di Malang Raya terkontrol dengan PSBB sekali saja, yaitu dari 3 menjadi 1. Ini yang menjadi poin utama analisa setelah Malang Raya diterapkan PSBB selama 14 hari.

Malang Raya juga memiliki kemampuan dalam melakukan tes Covid-19 secara mandiri. Selain terdapat RS Saiful Anwar, di wilayah tersebut juga ada RS Universitas Brawijaya dan RS Lavalette. Ketiga RS tersebut mampu melakukan tes spesimen untuk sampel Covid-19.

Pertimbangan memasuki masa transisi di Malang Raya juga dilihat dari komitmen ketiga Pemda dalam melindungi dan melakukan screening pada populas berisiko tinggi atau rentan terpapar Covid-19 seperti lansia dan yang memiliki penyakit komorbid.

Pertimbangan lainnya, adalah adanya komitmen kuta dari pemda untuk melakukan sosialisasi berkelanjutan pada masyarakat Malang Raya untuk terus menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Selain itu dalam penanganan penyebaran virus, terdapat gerakan komunitas untuk bersama melawan Covid19.

Kini kampung tangguh di Malang Raya sudah mencapai 290 titik, tepatnya 200 kampung di Kabuoaten Malang, 86 di Kota Malang dan 4 di Kota Batu. Kampung tangguh berbasis masyarakat ini dilaksanakan dengan bantuan TNI-Polri serta perguruan tinggi dan merupakan modal sosal terbaik dalam melawan penyebaran virus Covid-19 sesuai arahan WHO. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim