Pentingnya Orang Tua ‘Kepo’ Pada Anak
TerasJatim.com, Pacitan – Penggunaan gadget pada anak-anak yang berlebihan dan tanpa pendampingan orang tua, tentu akan membawa dampak kurang baik bagi perkembangan mereka di masa datang.
Guna mengurangi dampak negatif dari hal tersebut, orang tua punya peran besar mendampingi putra putrinya, dibanding ketika di sekolah. Bahkan, tidak ada salahnya ‘kepo’, atau ingin tahu perihal urusan anak.
Jika kita mau menyimak sederet ulasan di mesin pencarian tentang dampak-dampak penggunaan gadget pada anak, hal ini sudah lebih dari cukup jadi rujukan pembelajaran bersama. Sehingga, pendampingan terhadap anak ketika mengoperasikan perangkat elektronik tersebut memang disarankan.
“Sisi positifnya, gadged ini luar biasa, karena bisa tahu sesuatu yang belum diketahui. Bisa browsing hal-hal yang bermanfaat. Negatifnya, kalau tidak digunakan sebaik-baiknya, ya akan berdampak buruk,” ujar Budiyanto, Kepala Dinas Pendidikan Pacitan, Senin (24/06/2024).
Menurut Budi, penggunaan gadget pada anak jika tidak didampingi orang tua, maka mereka akan leluasa bertualang menelusuri apa saja di gawainya, mulai dari permainan online, bahkan pengaruhnya hingga ke judi online juga tindak asusila.
“Jika tidak ada pendampingan, anak-anak akan bebas. Apalagi sekarang ini, anak-anak mana yang tidak bisa mengoperasikan gadget. Pengaruh dan risikonya besar. Dan ini tanggung jawab bersama,” ungkapnya.
Perihal itu, pihaknya acap menitip pesan kepada pihak sekolah maupun pada orang tua siswa, agar pendampingan kepada anak-anak ini benar-benar dilakukan, mengingat dampak yang ditimbulkan dari penggunaan gadget berlebihan ini cukup besar.
“Ketika di sekolah, okelah itu (penggunaan gadged) kontrol pihak sekolah. Selepas itu (sekolah), kembali pada orang tua. Dan orang tua harus mendampingi. Agak kepo sedikit nggak apa-apa, tapi demi kebaikan anak,” katanya.
“Kalau pihak sekolah agak keras, itu nanti arahnya bisa perundungan, tindak kekerasan pada anak di sekolah. Dan itu kita cegah. Sekarang, di sekolah itu menciptakan iklim belajar yang menyenangkan. Jadi, itu yang menjadi stretching terkait kondisi ini,” sambung Budi, menambahkan. (Git/Kta/Red/TJ)