Pasien Positif Covid-19 di Pacitan Bertambah 2, 1 Orang Meninggal Dunia

Pasien Positif Covid-19 di Pacitan Bertambah 2, 1 Orang Meninggal Dunia

TerasJatim.com, Pacitan – Kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Pacitan bertambah 2 orang. Dengan demikian, hingga saat ini total akumulatif pasien positif Covid-19 berjumlah 20 orang.

“Hari ini bertambah dua orang yang positif konfirm, yang satu dari Kecamatan Ngadirojo meninggal dunia, datanya baru keluar hari ini dan yang satu dari Kecamatan Pacitan. Sehingga yang positif menjadi 20 orang, 9 orang diantaranya sembuh, jadi masih 11 orang,” kata Indartato, Bupati Pacitan, saat jumpa pers di Pendapa Kabupaten, Senin (22/06/20) sore.

Dari 11 orang yang terkonfirmasi positif tersebut, lanjut Indartato, 2 orang diantaranya dirawat di RSUD Dr Darsono Pacitan dan 9 orang lainnya menjalani perawatan di wisma atlet. “Sampai hari ini Swab yang belum keluar ada 9. Mudah-mudahan nanti semuanya negatif,” ungkapnya.

Namun demikian, Indartato meminta kepada masyarakat di Pacitan untuk benar-benar menumbuhkan kesadaran terutama dalam melaksanakan protokol kesehatan. Hal ini diharapkan agar Covid-19 tidak berkembang di Pacitan.

Ditemui terpisah, juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto, mengatakan, penambahan 2 orang positif konfirm tersebut salah satunya (dari Kecamatan Ngadirojo) merupakan klaster baru dan masih akan dilakukan tracing (penelusuran) lebih lanjut oleh gugus tugas.

“Ini sebenarnya statusnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sudah meninggal 3 hari kemarin, cuma hasil Swabnya baru keluar tadi. Usianya 50 tahun, laki-laki, kondisinya kritis, makanya langsung masuk rumah sakit dengan status PDP. Dia juga mempunyai penyakit penyerta, kalau melihat dari gejala yang ada lebih menyerupai pada inveksi paru,” terang Rachmad, kepada TerasJatim.com, Senin (22/06/20) sore.

Kemudian, lanjutnya, seorang lainnya (dari Kecamatan Pacitan) yang positif konfirm mempunyai riwayat dari Temboro. Ketika Swab beberapa waktu lalu hasilnya negatif, namun baru-baru ini hasil Swab-nya positif. Sehingga hal ini masih menjadi tanda tanya bagi gugus tugas.

“Apakah ini merupakan kepanjangan dari klaster Temboro atau mungkin dia mendapatkannya dari klaster yang baru. Ini nanti nunggu hasil tracing ke depan, tapi yang jelas dulu pernah punya riwayat Temboro, karena anaknya di Temboro dia menjemput,” jelasnya.

Menurut Rachmad, dalam beberapa waktu terakhir penambahan kasus positif konfirm di Pacitan berasal dari klaster abu-abu. Ia menyebut berasal dari pendatang, yakni 2 orang dari Surabaya, salah satunya dirawat di Surabaya dan 1 orang lainnya dari Jakarta.

“Ini kebanyakan mereka berasal dari klaster yang memang episenter, merah, 2 dari Surabaya, 1 dirawat di sana dan 1 orang lainnya dari Jakarta. Kita (Gugus Tugas) tidak henti-hentinya mengimbau untuk tidak bepergian ke daerah merah, tapi wes piye maneh (tapi mau gimana lagi),” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya berharap untuk sebuah kejujuran, baik masyarakat, pasien atau siapapun yang telah melakukan kontak fisik dengan pasien positif konfirm maupun lainnya. Hal ini agar tim tracing Gugus Tugas Pemkab Pacitan lebih mudah dalam melakukan tugasnya.

“Dengan penambahan ini, bukan tidak mungkin Pacitan berubah menjadi orange lagi. Padahal, kita sudah persiapan untuk menuju zona hijau, malah ketambahan 2. Ya, semoga bisa cepat clear semua. Yang jelas seperti apa yang disampaikan Pak Bupati, masyarakat harus disiplin semua,” pungkasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Baca juga: https://www.terasjatim.com/positif-covid-19-di-pacitan-bertambah-1-sementara-3-orang-dinyatakan-sembuh/

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim