Ngabuburit di Jalan Tembus Karangan-Baureno, yang Sejak Kolonial Tak Tersentuh Pembangunan

TerasJatim.com, Bojonegoro = Sore hari selepas Ashar, sekira pukul 16.00 WIB, sekelompok pemuda bermotor dengan segala gaya khas tampak menyusuri ruas jalan Dusun Karan, Desa Gunungsari, Kec Baureno, yang menuju desa-desa kawasan Kec Kepohbaru, belahan ujung Timur Bojonegoro, Jatim, Kamis (06/02/2025).
Beberapa remaja belia juga terlihat memacu lambat motor-motor yang beberapa di antaranya bertahun lawas namun dimodif ala ‘herex’ (sebutan untuk penghobi motor tua). Mereka nampak ceria dengan canda tawa sembari sesekali menggeber suara bising knalpot uzurnya.
Memasuki Desa Karangan bagian Utara, tepatnya di Dusun Tulung, beberapa pemotor menyalakan sein kanan saat tiba di pertigaan jalan yang belum lama rampung dibangun. Jalan tembus antara Desa Karangan Kepohbaru ke Baureno yang barangkali sejak jaman kolonial yang tak pernah tersentuh itu, kini mulus srit.
Di jalan baru yang membentang sekira 5 atawa 6 km di tengah persawahan itu ternyata telah banyak muda-mudi yang on kamera, berseliweran, dan ada juga yang bergerombol menikmati semilir angin senja persawahan sembari menanti saat berbuka puasa ealias Ngabuburit.
Edi Purnomo (23), seorang pemuda daerah setempat yang berbincang dengan TerasJatim.com, mengaku gembira atas terbangunnya jalan rigid beton yang menjadi penghubung 2 kecamatan, yakni Kepohbaru-Baureno tersebut.
“Ya seneng ada jalan ini. Kalau mau ke Baureno bisa cepat dan tidak muter-muter lagi seperti dulu. Selain itu bisa jadi lokasi untuk usaha, kan sudah mulai ada beberapa warung dan kemungkinan bengkel akan menyusul,” ujar lulusan SMK otomotif ini sambil mesam-mesem.
Bulan puasa tahun ini, lanjutnya, ia dan teman-temannya juga tidak perlu jauh-jauh untuk Ngabuburit seperti puasa sebelumnya. Menurutnya, cukup Ngabuburit dekat rumah, hemat biaya, dan tentu saja aman karena hanya lokalan.
“Dulu sering Ngabuburit jauh, bensinnya habiis banyak. Belum lagi sering ada resiko di jalan raya, bahaya. Mending di sini ada teman dan tetangga menikmati suasana yang sejuk. Kalau dengar adzan maghrib langsung pulang berbuka, irit biaya,” pungkas dia. (Saiq/Red/TJ)