KTT G20, Aparat Keamanan di Banyuwangi Fokus Pengamanan Jalur Menuju Bali

KTT G20, Aparat Keamanan di Banyuwangi Fokus Pengamanan Jalur Menuju Bali

TerasJatim.com, Banyuwangi – Jelang perhelatam KTT G20 di Bali, aparat gabungan dari Polresta Banyuwangi, Sat Brimob Polda Jatim dan unsur TNI, meningkatkan pengamanan di Pelabuhan Penyeberangan ASDP Ketapang Banyuwangi.

Sejumlah personel bersenjata lengkap ditempatkan di sejumlah titik terutama tempat publik, dan pintu masuk menuju Bali. Beberapa personel juga ditempatkan di Pelabuhan ASDP Ketapang dengan BKO Anggota Brimob dan TNI.

Para personel juga dilengkapi peralatan metal detektor dan mobil xray. Tak hanya itu, petugas Sat Samapta juga menurunkan K-9, sementara Brimob menyiagakan personel jibom dan sniper.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Deddy Foury Millewa menjelaskan, ada sejumlah titik yang menjadi fokus pengamanan KTT G20 di Bali.

Petugas melaksanakan pemeriksaan di pintu masuk pelabuhan terhadap kendaraan pribadi atau umum, pengemudi mobil pribadi yang membawa barang, para penumpang kapal dan pengendara sepeda motor.

”Kami lakukan pemeriksaan kelengkapan mulai KTP, SIM, STNK,dan kelengkapan lainnya termasuk protokol kesehatan,” ujarnya, Senin (15/11/2022) pagi.

Deddy menambahkan, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah dan menjadi tempat penyelenggaraan KTT 20 merupakan sebuah kepercayaan sekaligus kehormatan dan kebanggaan bagi negara.

“Namun, di balik itu terkandung tanggungjawab dan tantangan yang besar bagi kita untuk memastikan KTT Presidensial G20 dapat berjalan dengan aman lancar,” imbuhnya.

Di wilayah Banyuwangi, kata dia, fokus pengamanan berada di Pelabuhan PT ASDP Ketapang, pelabuhan rakyat, termasuk pengamanan laut serta Bandara Internasional Banyuwangi.

“Pada gelaran KTT G20 ini bukanlah pertemuan yang biasa, karena merupakan forum utama kerjasama ekonomi global yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar,” terang dia.

Deddy menyampaikan, ada berbagai simulasi pengamanan untuk memastikan kegiatan KTT Presidensial G20 tersebut. Beberapa hal yang diantisipasi yakni, masih terjadinya gerakan aksi terorisme dan radikalisme yang mengancam kedaulatan NKRI.

“Perlu diingatkan bahwa tanggung jawab pengamanan bukanlah tugas yang ringan. Harus kita siapkan semaksimal mungkin dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Di atas pundak kita, adalah kehormatan negara menjadi tanggung jawab kita semua. Harga diri bangsa harus kita pertaruhkan dengan sekuat tenaga,” tegasnya.

Oleh sebab itu, Deddy menilai, perlu adanya langkah yang serius dalam pengamanan G20 ini. Selain itu, adanya kedatangan tokoh-tokoh penting, kepala negara, ataupun kepala pemerintahan negara-negara besar, juga menjadi perhatian. (Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim