Kecewa Pernyataan Capres Prabowo, Wartawan Bojonegoro Unjuk Rasa

Kecewa Pernyataan Capres Prabowo, Wartawan Bojonegoro Unjuk Rasa

TerasJatim.com, Bojonegoro – Kecewa terhadap ucapan capres Prabowo Subianto yang mengatakan wartawan adalah antek-antek perusak NKRI, puluhan awak media yang tergabung dalam Forum Wartawan Bojonegoro menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendopo Pemkab Bojonegoro Jatim, Sabtu (08/12) siang.

Selain membawa sejumlah poster bertuliskan “Prabowo Harus Minta maaf kepada wartawan”, “Prabowo Menghina Wartawan”, “Menghina Wartawan sama dengan Menghina Rakyat”, “Boikot Pemberitaan Prabowo,” para wartawan dari sejumlah media lokal dan nasional juga berorasi.

Bambang Yulianto, salah satu Korlap aksi damai ini mengatakan, apa yang disampaikan oleh Prabowo sangat tidak pantas. Sehingga atas statemen yang merendahkan wartawan tersebut, menurutnya Prabowo Subianto harus minta maaf secara terbuka kepada seluruh wartawan Indonesia.

“Wartawan adalah bagian dari pilar demokrasi bangsa, yang juga berjuang untuk membuka jendela informasi masyarakat, jika dikatakan sebagai antek penghancur NKRI maka sangat keliru,” kata wartawan salah satu TV nasional yang bertugas di Bojonegoro ini.

Senada, Edi Kuncoro, salah satu pimpinan media lokal Bojonegoro mengatakan, apa yang disampaikan Prabowo sangat menyakiti wartawan. Oleh sebab itu, menurutnya, Prabowo Subianto harus segera mencabut pernyataannya yang menuduh jurnalis adalah antek penghancur NKRI

“Pernyataan Prabowo Subianto Rabu 5 Des 2018 yang menyatakan jurnalis sebagai antek penghancur NKRI adalah pernyataan yang keji dan sangat menyakiti insan pers ,” kata wartawan senior sekaligus Pimred netpitu itu dalam orasinya.

Selain itu, ia juga menyampaikan tak seharusnya Prabowo Subianto melampiaskan kekesalannya kepada wartawan terkait peliputan reuni 212 yang digelar di Monas Jakarta itu.

Tak hanya itu, Mustakim, salah satu peserta aksi lainnya menuntut Prabowo Subianto harus bisa menunjukkan tudingan kebohongan yang dilakukan oleh wartawan atau media.

“Tudingan Prabowo bahwa jurnalis dan media bagian dari antek-antek yang ingin menghancurkan demokrasi di Indonesia ini harus bisa dibuktikan,” tegas wartawan yang juga aktivis Projo Bojonegoro itu.

Prabowo, lanjut dia, harus diingatkan bahwa pers adalah pilar demokrasi keempat setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif dalam kehidupan bernegara.

Sebelumnya, seperti dikutip dari berbagai pemberitaan, Prabowo menuding pemberitaan media sebagian besar mempublikasikan berita bohong. Prabowo pun mengajak publik tak usah lagi menghormati jurnalis yang bekerja mewartakan berita.

“Pers ya terus terang saja banyak bohongnya dari benarnya. Setiap hari ada kira-kira lima sampai delapan koran yang datang ke tempat saya. Saya mau lihat bohong apalagi nih,” kata Prabowo di Hotel Sahid Jakarta 5 Desember lalu. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim