Kabar Baik, Stunting di Bojonegoro Turun Peringkat dari 27 Jadi 9

Kabar Baik, Stunting di Bojonegoro Turun Peringkat dari 27 Jadi 9

TerasJatim.com, Bojonegoro – Percepatan penurunan stunting di Bojonegoro menunjukan hasil kongkret. Berdasar Penilaian Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) Provinsi Jawa Timur Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berhasil menduduki rangking 9 dari 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.

Capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya, di mana Bojonegoro berada di rangking ke-27. Skor kinerja pun naik dari 109 menjadi 129 poin.

Penilaian ini dilakukan secara objektif dengan mengedepankan prinsip integritas, akuntabilitas, transparansi, dan terukur.

Keberhasilan ini menunjukan keseriusan dan komitmen Pemkab Bojonegoro dalam penanganan stunting.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro Ninik Susmiati menyampaikan, dalam rangka percepatan penurunan stunting di Bojonegoro, Pemkab melakukan intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

“Intervensi spesifik lebih banyak dilakukan oleh Dinas Kesehatan dengan pemberian PMT bagi balita stunting, juga PMT balita kurang gizi, balita gizi buruk dan ibu hamil kurang energi kronis ( bumil KEK), juga pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, untuk pencegahan stunting dengan menyiapkan calon ibu yang sehat,” jelasnya, Selasa (24/06/2025).

Ia melanjutkan, intervensi sensitif adalah untuk pencegahan terjadinya stunting dilakukan oleh sinergi bbrp OPD terkait, yaitu :

– DP3AKB pencegahan dengan KB pada pasangan usia subur resiko tinggi, membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari kader, nakes dan PKK Untuk mendampingi keluarga beresiko stunting.

– Disnakkan : Pencegahan melalui program GEMARIKAN (Gerakan gemar makan ikan) dan program Gerimis madu (gerakan minum susu dan makan daging).

– Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian: program pangan lestari, penyediaan bahan lokal untuk mendukung PMT lokal.

– DPKPCK : Penyediaan sarpras penyediaan air bersih dan sanitasi.

– Dinas Pendidikan : Edukasi pada anak sekolah, ortu PAUD melalui program bunda PAUD.

Juga pemberdayaan masyarakat melalui perannya dalam penimbangan balita tiap bulan di posyandu, Untuk memantau tumbuh kembang serta mengawal secara dini tanda-tanda stunting baru

“Harapan ke depan prevalensi stunting terus menurun dan tidak ada stunting baru di Bojonegoro,” katanya.

Untuk mencapai itu tentu sinergi dan kolaborasi semua sektor terkait terus ditingkatkan dalam penanganan dan pencegahan stunting dan edukasi gizi ke masyarakat terus dilakukan sebagai pembelajaran dan pemahaman agar bisa secara mandiri lebih tahu dan paham pemenuhan gizi keluarga terutama balita dan ibu hamil, ibu menyusui.

Penanganan stunting ini merupakan salah satu komitmen pemkab yang menjadi program prioritas bupati dan wakil bupati. (Saiq/Red/TJ/Adv)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim