Harga BBM Turun, Tarif Angkutan Umum Masih Tetap

TerasJatim.com, Lamongan – Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) per 5 Januari 2016, ternyata tidak membuat tarif bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Provinsi Jawa Timur ikut turun. Pasalnya, tarif bus AKDP yang melewat jalur Lamongan masih tetap.
Kepala Terminal Lamongan, Supriyadi kepada TerasJatim.com mengatakan, Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Jawa Timur, sampai sejauh ini belum membuat keputusan untuk menurunkan tarif angkutan umum, meskipun sudah ada penurunan harga BBM.
Supriyadi mengaku, pihaknya masih menunggu keputusan dari Dishub dan LLAJ Provinsi Jawa Timur dalam penentuan tarif bawah dan tarif atas. “Untuk saat ini belum ada penurunan tapi tidak tahu nanti apakah akan turun atau tidak,” katanya.
Supriyadi memperkirakan, apabila memang ada penurunan, kemungkinan tidak akan sampai menembus angka 10 persen. Kalau dari sisi penumpang, ungkap Supriyadi, mereka berharap ada penurunan tarif, karena BBM mengalami penurunan meski tidak terlalu signifikan. “Kalau ada penurunan, kita akan melakukan pengawasan barangkali ada pelanggaran,” tegasnya.
Sementara itu, pantauan TerasJatim.com di terminal Lamongan, menunjukkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) tak membuat tarif bus antar kota dalam kota (AKDP) milik sejumlah perusahaan otobus mengalami perubahan. Sejumlah awak bus antarkota dalam provinsi (AKDP) jurusan Bojonegoro-Surabaya dan Tuban-Surabaya tetap memberlakukan tarif lama.
Salah satu kondektur, Adi Suyanto mengaku, mereka memang masih menerapkan tarif lama dan belum ada perubahan.
Lebih lanjut, Adi mengatakan, penurunan harga BBM dinilai tidak terlalu berpengaruh pada perubahan tarif angkutan bus. Pasalnya, turunnya harga BBM tidak terlalu signifikan.
Adi menyatakan, penurunan harga BBM tidak mempengaruhi tarif bus karena dengan adanya kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu sudah membuat harga sejumlah suku cadang kendaraan serta biaya operasional meningkat, sehingga perusahaan otobus pun mengalami kerugian. “Nggak turun karena dulu kan ada kenaikan, jadi masih tetap,” akunya.
Untuk diketahui, pemerintah menetapkan harga baru premium dan solar per 5 Januari 2016. Harga premium turun menjadi Rp 7.050 dari sebelumnya Rp 7.400/liter. Sedangkan harga solar turun menjadi Rp 5.950 dari sebelumnya Rp 6.700/liter.
Harga BBM jenis lainnya yang mengalami penurunan adalah Pertalite yang semula Rp 8.200 menjadi Rp 7.950/liter dan Pertamax turun menjadi Rp 8.450 dari sebelumnya Rp 8.650/liter. (Crus/TJ)