Gubernur Resmikan Jembatan Terusan Bojonegoro-Tuban

Gubernur Resmikan Jembatan Terusan Bojonegoro-Tuban

TerasJatim.com, Bojonegoro – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Jembatan Terusan Bojonegoro-Tuban (TBT) yang menghubungkan akses antara Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dengan Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu (12/01/2022).

Peresmian tersebut ditandai dengan penekanan tombol secara bersama-sama oleh Gubernur Jatim, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.

“Atas nama kita semua, Jembatan Terusan Bojonegoro-Tuban, saya resmikan dengan mengucapkan Basmallah,” ucap Khofifah.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengatakan, jembatan TBT diharapkan menjadi sarana akses dan konektivitas antara wilayah Bojonegoro dan Tuban, utamanya berpengaruh pada sektor ekonomi dan interaksi sosial. Selain itu, juga dalam rangka membuka kawasan baru dan mempermudah akses masyarakat untuk keluar masuk antar daerah.

Apalagi, lanjut Khofifah, dengan adanya jembatan ini masyarakat yang semula melakukan perdagangan di Pasar Rengel maupun Pasar Kanor harus menggunakan perahu, karena harus menyeberangi sungai Bengawan Solo. Dengan adanya jembatan KaRe (Kanor-Rengel) ini, aktifitas transportasi dan perdagangan akan semakin mudah.

“Masyarakat Bojonegoro yang ingin ke Tuban (lewat Rengel) atau sebaliknya, saat ini dapat lebih mudah, aman dan cepat. Tidak perlu susah payah lagi memakai perahu penyeberangan sungai Bengawan Solo yang saat arus besar bisa membahayakan,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan, dengan adanya jembatan TBT tersebut, masyarakat dapat memperoleh kesempatan baru untuk mendapatkan rejeki karena mudahnya akses yang akan didapat masyarakat.

“Ini artinya yang dibangun bukan hanya koneksitas antar dua kecamatan, tapi dua kabupaten. Kalau akses dan koneksitas lancar dan luas, maka manfaatnya besar, rejekinya pun luas,” sebut Khofifah.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi atas sinergitas yang dilakukan oleh Bupati Bojonegoro dan Bupati Tuban, dengan inisiasi yang dilakukan dalam rangka pembangunan jembatan TBT itu.

“Harapan saya, selain adanya penyiapan koneksitas dan ekonomi, yang tak kalah pentingnya adalah perlindungan dan keselamatan masyarakat,” jelas Khofifah.

“Beberapa waktu yang lalu ada kasus penyeberangan perahu yang mengalami kecelakaan di sini dan ada korban jiwa. Kita berharap perlindungan masyrakat akan ditingkatkan. Salah satu upaya melindunginya adalah dengan jembatan ini. Kemudian koneksitas sosial dan efisiensi dengan laju yang memungkinkan melalui jalan ini kapan saja. Ini 24 jam orang bisa membangun mobilitas,” tambahnya.

Khofifah berharap, dengan meluasnya akses Bojonegoro-Tuban yang saling terhubung, sektor pendidikan dan UMKM akan semakin luas di sekitar wilayah tersebut.

Untuk diketahui, jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo tersebut memiliki panjang 210 meter, dengan lebar jalur 7 meter dan ukuran trotoarnya selebar 2 x 1 meter. Jembatan tersebut dibangun sejak April 2021 lalu dan menelan anggaran sebesar Rp 88,6 miliar. (Ah/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim