KTP-nya Disebar, Haninah Lapor ke Polresta Banyuwangi

KTP-nya Disebar, Haninah Lapor ke Polresta Banyuwangi

TerasJatim.com, Banyuwangi – Haninah (22), warga Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, melaporkan seseorang berinisial HL ke Mapolresta Banyuwangi atas dugaan menyebar luaskan identitas dirinya ke publik.

Perempuan cantik yang pernah menangis histeris di Mapolresta Banyuwangi lantaran mobilnya dihadang oleh oknum polisi ini, datang ditemani oleh kuasa hukumnya, Jumat (28/05/21).

“Hari ini kita melaporkan terkait adanya penyebaran data pribadi klien saya berupa KTP. Terlapor adalah saudara berinisial HL,” kata Eni Setiawati, kuasa hukum Haninah, kepada sejumlah awak media.

Eni menjelaskan, jika data pribadi kliennya itu telah disebarluaskan secara elektronik di grup media sosial WhatsApp tanpa seizin pemiliknya.

“Sedangkan kita tahu bahwa KTP hari ini adalah KTP elektronik dan itu merupakan data elektronik yang sangat dilindungi undang-undang,” paparnya.

Dia menyampaikan, penyebaran data pribadi kliennya itu sangat merugikan. Sebab hari ini rawan sekali untuk data elektronik tersebut, karena tidak sedikit kejahatan terkait identitas yang disalahgunakan.

“Saya tidak mau nanti ada kejahatan yang melibatkan nama klien saya, karena hari ini identitasnya sudah keluar di publik. Apalagi rawan sekali, sudah banyak hacker yang memanfaatkan data seperti ini untuk dijual,” paparnya.

Eni menuturkan, jika pihaknya sudah menyampaikan semua alat bukti konkrit kepada penyidik. Untuk selanjutnya, dia meminta agar kepolian bisa secepatnya menangkap pelaku.

“Sekecil apapun data klien saya sangat dilindungi undang-undang. Jadi saya tidak mau data klien saya disebar. Untuk itu saya minta Kapolresta Banyuwangi segera menangkap pelakunya,” tegasnya.

Atas kejadian ini, dia menyebut, jika kliennya sangat trauma. Apalagi dari minggu kemarin sudah ada beberapa kejadian yang menimpa kliennya itu. Selain itu, lanjut Eni, penyebaran identitas berupa KTP ini juga berdampak pada pencemaran nama baik.

“Makanya atas kejadian (penyebaran identitas KTP) ini, klien saya sangat tertekan baik psikis maupun psikologinya. Jadi sangat waspada sekali,” ujarnya.

Eni tidak habis pikir kenapa identitas kliennya bisa tersebar. Sedangkan kliennya ini tidak pernah memberikan identitas tersebut kepada siapapun. “Kecuali dia diminta oleh petugas yang berwenang,” cetusnya.

Ditanya apakah ada kaitan pelaporan kliennya ini ada kaitannya dengan peristiwa penghadangan mobil yang dilakukan oleh oknum Polresta Banyuwangi beberapa pekan lalu, Eni tidak memberikan komentar.

“Saya tidak bisa mengungkapkan, karena saya baru menjadi kuasanya per hari ini, mungkin penyidik bisa mengembangkan,” tandasnya.

Baca juga: https://www.terasjatim.com/mobilnya-dihadang-di-jalan-wanita-cantik-ini-menangis-histeris-di-mapolresta-banyuwangi/

Sementara, kepada awak media, Haninah mengaku jika terakhir kali dia memberikan identitas dirinya kepada petugas Pidsus Polresta Banyuwangi beberapa waktu lalu.

“Saya tidak pernah memberikan KTP saya kepada siapapun. Terakhir kali, saya diminta identitas saat diperiksa di Pidsus beberapa waktu lalu,” kata Nina, panggilan akrab Haninah. (Ris/Kta/Red/TJ)

Baca juga: https://www.terasjatim.com/dihadang-oknum-polisi-banyuwangi-haninah-mengaku-dihubungi-anggota-paminal-polda-jatim-lewat-wa/

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim