Lahan Ponpes Tebuireng Jadi Sentral Penanaman Jagung Serentak di Jatim

TerasJatim.com, Jombang – Pondok pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang menjadi sentral penanaman jagung serentak se-Jatim, yang dipusatkan di lahan ponpes di Desa Jombok, Kecamatan Ngoro.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program strategis nasional dalam rangka memperkuat ketahanan pangan melalui kolaborasi pesantren, Polri dan masyarakat.
Hadir dalam kegiatan ini Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo, yang hadir mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Bupati Jombang Warsubi, menyampaikan bahwa gerakan ini bukan hanya aksi menanam, tetapi sebuah pesan strategis dari Kota Santri untuk negeri.
“Dari Kota Santri, kita kirim pesan kuat untuk negeri, bahwa ketahanan pangan adalah jihad modern. Dulu, banyak pesantren yang berdiri dan berkembang dari hasil pertanian yang dikelola oleh kiai dan santri. Pertanian menjadi sumber utama pembiayaan operasional pesantren dan memenuhi kebutuhan pangan santri. Hari ini, santri dan Polri bersatu menjaga negeri melalui pertanian,” ujarnya.
Penanaman jagung dilakukan secara serentak, tidak hanya di Tebuireng, tetapi juga di berbagai pesantren lain yang terhubung secara virtual melalui jaringan komunikasi nasional. Total, program ini melibatkan sekitar 264 pondok pesantren di Jatim dengan total luas tanah yang dikelola mencapai 500 hektare.
“Alhamdulillah hari ini kita sudah melakukan kegiatan tanam serentak jagung dengan berkolaborasi, bersinergi dengan seluruh pondok pesantren. Khususnya di Jatim ada kurang lebih 264 pondok dengan luas tanah 500 hektare,” ujar Komjen Dedi Prasetyo.
“Program ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Polri dalam mendukung kedaulatan pangan Indonesia melalui sinergitas dengan berbagai lembaga dan komponen masyarakat,” imbuh Irwasum Polri yang juga telah ditunjuk sebagai Wakapolri ini.
Di lahan seluas 10 hektare milik Pesantren Tebuireng, penanaman dilakukan secara simbolik oleh para tokoh yang hadir dengan menggunakan alat penanam jagung.
Tampak di antaranya, Bupati Warsubi, Irwasum Polri, serta para kiai dari berbagai pesantren besar, seperti KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) dari Tebuireng, KH Cholil Dahlan (pengasuh PP Darul Ulum Rejoso), KH Hasib Wahab (pengasuh PP Bahrul Ulum Tambakberas), KH Ahmad Masduqi Abdurrohman (pengasuh PPRTQ Jombang) serta KH Abdussalam sochib (pengasuh PP Mambaul Maarif Denanyar).
Hadir pula Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua MUI Jatim KH Hasan Mutawakil Alallah, serta unsur Forkopimda Jombang.
Selain tanam jagung, Polri juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) secara simbolis kepada Pesantren Tebuireng yang diterima langsung oleh Gus Kikin. Bantuan sosial (bansos) dan tali asih juga disalurkan kepada masyarakat dan santri.
Dalam laporannya, Karo SDM Polda Jatim Kombes Pol Ari Wibowo, menjelaskan bahwa total luas lahan yang dikelola Polda Jatim untuk mendukung ketahanan pangan nasional mencapai 209.587,85 hektare, yang terdiri dari Lahan Bekas Sawah (LBS): 143.442,89 hektare, Lahan Perhutanan Sosial: 49.432,59 hektare, Lahan Produktif: 16.203 hektare dan Lahan Pondok Pesantren: 509,37 hektare
Program ini merupakan bagian dari target penanaman jagung nasional seluas 200.000 hektare pada kuartal ketiga tahun 2025, sebagai kelanjutan dari penanaman jagung di 330.000 hektare lahan perhutanan sosial, dari total target 700.000 hektare.
Total target penanaman jagung pada kuartal ketiga ini adalah 440.000 hektare, dan target nasional hingga akhir tahun adalah 1 juta hektare. Diharapkan produksi jagung nasional bisa mencapai 4 juta ton, jauh di atas capaian tahun sebelumnya.
Kegiatan penanaman jagung ini menjadi penanda bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat ilmu dan akhlak, tetapi juga garda depan ketahanan pangan Indonesia. (Abu/Kta/Red/TJ)