AKD CUP 2025 Baureno Bojonegoro Dilanjutkan, Asal Panitia Jaga Parkiran Saja

TerasJatim.com, Bojonegoro – Penghentian pertandingan sebagai buntut peristiwa kericuhan laga sepak bola AKD CUP 2025 Baureno, Bojonegoro, Jatim, terus menuai kritik dan disesalkan khalayak ramai, termasuk para penggiat medsos dengan berbagai komentar sarkastis terhadap para oknum panitia lokal yang diduga bertindak anarkis terhadap suporter, pada Kamis (31/07/2025) kemarin.
Tak ayal, agar tak berlarut-larut dan menjadi isu liar, maka panitia AKD CUP Baureno, difasilitasi Camat setempat pada Jumat malam (01/07/2025) menggelar Rapat Luar biasa (Rapatlub) di pendapa kecamatan dengan menghadirkan 25 Kades beserta seluruh official tim sepak bola AKD.
Menurut Ketua AKD Cup Baureno 2025, Hazzendo Tri Wibhawa, dalam agenda rapatlub itu seluruh kepala desa berkomitmen bertanggung jawab penuh untuk mengendalikan pemain maupun suporternya sesuai ‘Pakta Integritas’ yang dibuat dan ditandatangani bersama.
“AKD CUP akan tetap dilanjutkan, dengan aturan yang lebih lengkap, pengamanan yang memadai, melibatkan anggota Linmas yang desanya bertanding,” ujar Hazzendo, yang juga menjabat sebagai Sekcam Baureno dan Pj Kades Lebaksari, saat dikonfirmasi melalui WA pribadinya, Jumat malam (01/08/2025).
Kendati demikian, beberapa peserta rapatlub tersebut menekankan adanya syarat dalam menyikapi adanya dugaan tindak kekerasan oleh oknum panitia dengan memberikan ‘reward and punishment’ agar disiplin. Konsepnya jelas, ada penghargaan dan hukuman, tidak semaunya sendiri.
Kades Kalisari Baureno, A Chotibul Umam, dalam usulannya menyatakan semangat AKD CUP tak lain sebagai sarana komunikisai dan menjalin silaturahmi yang bergawai dalam ajang sportifitas olah raga. Ia meminta siapapun termasuk para oknum panitia yang terlibat aksi anarkis agar ditertibkan.
“Kejadian kemarin (31/07/2025) itu bukan antara suporter Karangdayu dan Kalisari, tetapi oleh para oknum panitia berkaos putih yang melakukan kekerasan terhadap suporter,” ujar dia .
Jadi menurutnya, para panitia berkaos putih tersebut nanti tidak usah di tempatkan pada kursi kepanitiaan di area lapangan. Secara lugas, pertandingan dilanjut dengan menyebut syaratnya panitia cukup menjaga area parkiran saja.
“Tindakan para panitia kemarin itu di luar kontrol kita semua, panitia tidak melerai ketegangan justru melakukan kekerasan. Itu tanggung jawab kita semua, maka saya usul sebagai sanksinya panitia yang berkaos putih kemarin itu cukup menjaga area parkiran saja,” ungkapnya, disambut kata setuju oleh semua yang hadir.
BACA JUGA: https://www.terasjatim.com/ricuh-laga-sepak-bola-akd-cup-2025-baureno-bojonegoro-dihentikan/
Sebelumnya, Camat Baureno Derry Aprilian, mengusulkan agar desa yang berlaga mengirimkan anggota linmas minimal 10 personel. Menanggapi itu, forum rapatlub sepakat dan akan menyiapkan linmas demi suksesnya AKD CUP 2025.
Menurut informasi, panitia AKD CUP juga akan mengupdate AD/ART dengan menambahkan klausul aturan baru terkait reward and punishment guna melengkapi regulasi sesuai hasil rapatlub. Berdasar hasil rapatlub, kemungkinan besar AKD CUP Baureno akan mulai digelar kembali pada Senin (04/08/2025) lusa.
Sementara itu, atas insiden kericuhan hingga berakibat penghentian laga AKD CUP Baureno, beberapa netizen menyuarakan pentingnya jajaran panitia menggandeng civil society yang ada di wilayah Kecamatan Baureno untuk kelancaran suksesnya kegiatan.
“Kenapa panitia AKD CUP nggak nyenggol pegiat medsos, baik admin grup FB, Tiktok, Instagram, setidaknya untuk kehumasan kan bisa. Di Baureno kan juga ada pegiat perguruan pencak silat tergabung dalam BKP, kok juga nggak pernah dilibatkan. Padahal potensial untuk keamanan. Maksudte piye???,” tulis salah satu netizen pemilik akun @Adipati bertanya-tanya. (Fn/Saiq/Red/TJ)