Waspadai “Kekerasan” Terhadap Anak

Waspadai “Kekerasan” Terhadap Anak

TerasJatim.com,  Ponorogo – Dampak perkembangan tehnologi memang sangat luar biasa merambah di segala bidang. Kita banyak diuntungkan dengan kemajuan tehnologi komunikasi karena dalam hitungan detik kita bisa berinteraksi dengan saudara atau teman diseluruh tanah air bahkan yang di luar negeri.

Namun kita juga harus membuka mata bahwa dampak negatif tehnologi juga sangat terasa. Sering kita dengar kasus penipuan, pencabulan dan pemerkosaan anak di bawah umur berawal dari media sosial, facebook, bbm, whatsap dan lainnya. Orangtua yang mempunyai anak-anak usia remaja harus waspada dan memperhatikan anaknya. Karena lengah sedikit saja, maka masa depan mereka terkorbankan .

Dari catatan  unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Ponorogo  hingga bulan September 2015 tercatat 2  kasus pencabulan terhadap anak dibawah umur, 5 kasus persetubuhan, 4  kasus pencurian melibatkan anak di bawah umur, 2 kasus pengeroyokan dan 1 kasus penganiayaan.

Dengan adanya fb, bbm dan semua  akses internet maka makin mudah pula anak-anak berkomunikasi,  janjian tanpa sepengetahuan orangtua. Pamit les, sekolah tapi mampir ke tempat yang tidak semestinya. “Faktor utama adalah longgarnya pengawasan orangtua. Apalagi banyak anak yang ditinggal orang tuanya bekerja di luar negeri. Dimanja dengan materi dan fasilitas namum minim kasih sayang orang tua dan  tanpa pengawasan.

Wong sing di jaga siang malam aja masih banyak yang kecolongan. Oleh karena itu saya harap para orangtua tidak terlalu memanjakan anak namun kontrol aktifitas dan perkembangan anak. Sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari saat sudah kejadian”, tutur Aiptu Istatik Kanit PPA Reskrim Polres Ponorogo.

Meski pelaku diancam dengan UU no 35 tahun 2014 yakni seringan-ringannya 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun namun toh tak membuat jera para pelaku. “Biasanya anak-anak diiming-imingi dengan hadiah atau akan dinikahi bila hamil. Bahkan sering korban kenal dengan pelaku hanya lewat fb atau bbm. Jadi nggak tau alamat sebenarnya pelaku. Sehingga bila terjadi sampai hamil maka si cewek menanggung beban sendirian. Kemajuan tehnologi dan longgarnya pengawasan orang tua memang pemicu berbagai kasus terhadap anak”, imbuhTatik.

Dia berharap agar anak-anak sebagai penerus generasi bangsa dapat diselamatkan. (Any/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim