Waspada! Kasus Covid-19 Varian BA 4 dan BA 5 Meningkat

Waspada! Kasus Covid-19 Varian BA 4 dan BA 5 Meningkat

TerasJatim.com – Kasus Covid-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia, dilaporkan mengalami peningkatan yang dipicu oleh Omicron Varian BA.4 dan BA.5. Untuk menekan laju penularan, pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) terutama memakai masker.

“Tetap waspada, hati-hati. Di luar bisa buka masker tapi begitu masuk di dalam kita harus tetap pakai masker, atau kalau di luar kerumunannya banyak pakai masker, atau kita merasa badan kita tidak sehat atau ada yang kita lihat duduk/berdiri di sebelah kita, walaupun di luar, batuk-batuk, kita tetap pakai masker,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam rilisnya yang diterima TerasJatim.com, Jumat (17/06/2022).

Budi menyampaikan, pihaknya terus memonitor perkembangan kasus Covid-19 global dan pola penyebarannya.

“Kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang (varian) BA.4 dan BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya. Jadi kalau kita Delta dan Omicron puncaknya di 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20 ribu per hari,” ujarnya.

Dengan kasus konfirmasi harian sekitar 1.000 kasus per hari, Budi menyampaikan, Indonesia saat ini masih berada pada level 1. Standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

“Kalau di-translate untuk penduduk Indonesia sekitar 7.700 per hari. Jadi itu adalah level threshold pertama di mana level transmisi berdasarkan WHO Indonesia akan naik ke level 2,” sebutnya.

Budi menambahkan, puncak kasus varian BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada bulan Juli mendatang. “(Puncaknya) satu bulan sesudah diidentifikasi, jadi sekitar minggu ke-3-minggu 4 Juli, dan kemudian nanti akan turun kembali,” imbuhnya.

Dia menegaskan, pemerintah akan terus memonitor ketat gelombang varian BA.4 dan BA.5 tersebut. “Tetapi yang kita perlu lihat adalah bahwa fatality rate-nya atau kematiannya itu jauh lebih rendah, mungkin seperduabelas atau sepersepuluh dari Delta dan Omicron,” pungkas dia. (Her/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim