Warga di Trawas Mojokerto, Sulap Sampah Jadi Uang

Warga di Trawas Mojokerto, Sulap Sampah Jadi Uang
(Doc: Erwin)

TerasJatim.com, Mojokerto – Sampah selalu identik dengan barang bekas yang tidak bernilai. Namun, di Desa Duyung Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto, sekelompok mahasiswa dari Universitas Wijaya Putra (UWP) melakukan penyadaran kepada masyarakat bahwa ternyata sampah bisa ‘disulap’ menjadi uang.

“Kami hanya ingin membantu penyadaran kepada masyarakat, kalau sampah bisa dijadikan uang,” kata Nuri Vinayah Putri Rahayu, salah satu mahasiswa UWP kampus Prigen Pasuruan, Rabu (31/01).

Perempuan muda ini mengatakan, untuk bisa melakukan penyadaran terhadap masyarakat terkait sampah, bersama 10 temannya mahasiswa UWP, mendatangi warga agar tertarik untuk menjadikan sampah dan ditukar dengan uang.

Ada sekitar tiga pertemuan dengan masyarakat, untuk pertemuan pertama dan kedua, respon warga masih kurang begitu berminat. Namun, pada pertemuan ketiga warga sangat antusias. Mereka datang dengan membawa sampah yang layak dijual, kemudian ditimbang bersama-sama.

“Kami memberi penyadaran kalau sampah tidak harus dibuang atau dibakar. Sampah bisa disulap menjadi uang. Caranya dikumpulkan dan dijual. di sini (Desa Duyung), nanti ada bank sampah yang akan menukar sampah dengan uang,” ujarnya.

Bank sampah ini merupakan tempat untuk mengumpulkan sampah di desa-desa. Kemudian pada hari tertentu, ada petugas yang mengambil sampah dan mencatat siapa saja yang mengumpulkan sampah. Hasil dari sampah ini akan dicatat dalam buku tabungan yang di sebut bank.

“Nanti ada buku tabungan seperti bank. Di dalamnya tercatat siapa saya yang menjual sampah, kemudian pada waktu tertentu uang baru bisa dicairkan. Seperti orang menabung,” kata Toko, Ketua Wahana Edukasi Harapan Alam Semesta (Wehasta) di Desa Duyung Trawas, Mojokerto.

Toko mengatakan, untuk melakukan penyadaran terhadap warga mengenai sampah tidak mudah dan butuh waktu. Karena selama ini warga membuang sampah sembarangan atau membakarnya. Saat ini, mereka antusias mengumpulkan dan nanti bisa dijual.

Upaya ini, ujar dia, juga sebagai cara untuk meningkatkan kebersihan di desa. Apalagi, daerah Trawas merupakan kawasan wisata, artinya warga bisa memanfaatkan itu. “Saya sih inginnya seluruh Mojokerto sadar ini. Sampah bisa ditampung dan dijadikan uang,” tandasnya. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim