Warga Cabut Laporan Dugaan Politik Praktis Pj Kades Watukarung Pacitan, Ada Apa?

Warga Cabut Laporan Dugaan Politik Praktis Pj Kades Watukarung Pacitan, Ada Apa?
Dok. Audiensi di Watukarung (13/11/2023)

TerasJatim.com, Pacitan – Pelaporan warga ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atas dugaan politik praktis Pj Kepala Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jatim, kini resmi dicabut.

Sebelumnya, warga melakukan laporan ke Bawaslu Pacitan pada Kamis (16/11/2023) lalu, perihal dugaan keterlibatan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam politik praktis. Pelaporan tersebut merupakan tindak lanjut dari audiensi yang digelar di Balai Desa Watukarung, pada Senin (13/11/2023).

Sedikit menyimpan tanya dalam benak kita, ketika mendengar pencabutan laporan tersebut; ada apa?

Terkait hal tersebut, warga membeberkan ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk menarik laporannya di Kantor Bawaslu Pacitan, Jalan Letjend MT. Haryono Nomor: 60, Ploso, Pacitan.

“Iya sudah dicabut. Kami mengingat, menimbang dari masalah hukumnya, karena pada ujungnya hanya Pj yang menjadi korban,” ungkap Suyono, Koordinator Paguyuban Warga Desa Watukarung, ketika dikonfirmasi TerasJatim.com, Kamis (07/12/2023).

BACA JUGA: https://www.terasjatim.com/pj-kades-watukarung-pacitan-dilaporkan-ke-bawaslu/

Warga, lanjut Suyono, tidak ingin terus terlarut dalam persoalan dengan Pj Kades di desanya. Sehingga, kata dia, warga melakukan kajian lagi, dan melalui pertimbangkan secara matang hingga akhirnya memutuskan untuk mencabut laporan tersebut.

“Menurut kami sebenarnya tidak akan berperkara dengan PJ. Namun ketika masuk di wilayah hukum, caleg yang hadir tidak terjerat oleh pelanggaran undang-undang pemilu,” ungkapnya.

“Kalau tidak salah harinya Rabu (pencabutannya). Kalau tanggalnya lupa, tapi ada surat pencabutanya, dan masih kami simpan,” sambungnya.

Apa yang telah ditunaikan warga, mulai dari audiensi di balai desa setempat hingga pelaporan ke Bawaslu Pacitan, menurut Suyono cukup membawa dampak positif di desanya, baik perihal politik maupun lainnya. Pun jadi pembelajaran bagi khalayak dan siapap pun.

“Kalau perubahan terkait politik, sangat berubah dratis. Tidak lagi ada penekanan dari pihak-pihak tertentu. Secara kelembagaan pemerintahan khususnya kepala desa, sangat menyesal dengan kejadian itu, dan sekarang lebih terbuka dan hati-hati dalam kebijakan,” bebernya.

“Dan yang paling penting, poinnya adalah memberi pelajaran bagi yang berkepentingan di Watukarung, syukur-syukur bisa menjadi pembelajaran ke desa-desa lain,” imbuhnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim