Walhi Masih Dalami Kasus Puluhan Warga Yang Meninggal Beruntun di Kerek Tuban

Walhi Masih Dalami Kasus Puluhan Warga Yang Meninggal Beruntun di Kerek Tuban

TerasJatim.com, Tuban – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur (Jatim), yang melakukan investigasi terkait  meninggalnya 61 warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Tuban, dalam rentang waktu 45 hari, berjanji bakal mengumumkan paparan temuan di lapangan dalam waktu dekat.

Menurut Direktur Eksekutif Walhi Jatim Ony Mahardika, saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Termasuk, terus mendapatkan data tambahan otentik di lapangan, dengan cara pendekatan investigasi.

“Saat ini belum bisa kami jabarkan, karena kami masih butuh pendalaman atas data dan fakta yang kami temukan di lapangan. Kami baru akan beberkan ke masyarakat dalam dua atau tiga hari ke depan,” ungkap Ony seperti dilansir Kompas.com.

Ia pun mengakui, tim yang ia terjunkan di lapangan sempat menemui kesulitan dalam mengumpulkan data dan fakta. Meski Ony tetap meyakini, tim yang diterjunkan Walhi Jatim di Tuban akan mendapat data riil, sesuai dengan data dan fakta yang ada di lapangan.

“Tim sudah mengunjungi Puskesmas dan tempat-tempat yang bersinggungan dengan fenomena tersebut. Tapi, kami curiga ada yang ditutupi dari fenomena ini, karena ada beberapa data yang kami kira tidak dibeberkan secara jelas. Makanya, kami akan coba menggunakan metode lain,” terangnya.

Untuk menyiasati sulitnya mengumpulkan data di lapangan, pihak Walhi Jatim mendekati orang-orang terkait untuk dapat mengumpulkan informasi.

“Selama ini, kami sudah berhasil menggunakan metode mengorek informasi dari orang-orang dalam dan sekitar yang cukup berkompeten. Sebab kami juga kurang yakin, masak fenomena itu dikatakan karena penyakit pagebluk (wabah penyakit),” ucapnya.

Sebelumnya, Oni menyebutkan, tidak menutup kemungkinan, warga yang meninggal dunia tersebut lantaran terkena pencemaran industri semen yang banyak menjamur di Kabupaten Tuban.

Hal tersebut mengacu pada 60 persen korban yang meninggal karena menderita penyakit paru-paru. Untuk saat ini, selain PT Semen Indonesia dan PT Holcim Indonesia, juga terdapat tiga pabrik baru di Tuban.

“Tapi saya lupa nama tiga pabrik baru semen ini. Yang saya ingat, mereka adalah perusahaan semen asal China,” papar Ony.

Sementara itu, jajaran pimpinan PT Semen Indonesia yang mempunyai kantor pusat di Gresik, enggan memberikan komentarnya saat ditemui.

Mereka lebih memilih menunggu hasil investigasi yang dilakukan pihak Walhi Jatim, terkait data dan fakta yang ditemukan di lapangan nantinya.

Sebelumnya ramai diberitakan, dalam rentang 45 hari di Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Tuban, Jawa Timur, 61 penduduk meninggal dunia.

Dari data kematian tersebut, penyebab terbesar adalah karena sakit, yakni sebesar 80 persen, sedangkan 20 persen karena kecelakaan dan usia tua. (Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim