Wacana Fatwa Haram Petasan

Wacana Fatwa Haram Petasan
Wakil Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji , saat memberikan keterangan pada awak media di Malang

TerasJatim.com, Malang – Wakil Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban ledakan petasan di di Jalan Kyai Parseh Jaya Gg Cemondelan, RT 06 RW 05, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Minggu (25/10) malam. Hal itu disampaikannya, usai melihat dari dekat lokasi ledakan dan takziah ke rumah duka. Sutiaji, juga menemui Muhammad Solihin (34 tahun) korban selamat yang anaknya, Mohammad Rizky F, 10 bulan tewas dalam kejadian itu, anak pertamanya M Ulum (12 tahun) pun mengalami luka cukup serius di sekujur tubuhnya karena terkena pecahan kaca.

“Kami turut prihatin dengan kejadian ini dan menyampaikan duka mendalam. Karena ada empat orang yang meninggal dunia atas kejadian ini,” kata Sutiaji. Saat mengunjungi Solihin, orang nomer dua di Pemkot Malang itu mendapatkan cerita yang cukup runtut dan jelas, jika sumber ledakan berasal dari petasan yang tengah dibuat untuk persiapan pengajian salah satu majelis yang akan menggelar pengajian di Bumiayu pada akhir pekan nanti. “Sebelumnya memang saya sempat tanya, sedang buat apa. Di jawab sedang buat petasan untuk RJ (salah satu majelis pengajian). Saya hanya pesan hati-hati,” ujar Solihin, saat bercerita kepada Sutiaji.

Keesokan malamnya, Solihin bersama dua anaknya tengah berada di serambi rumah yang menjadi sumber ledakan itu. Karena dia memanggil anak pertamanya, M. Ulum untuk masuk ke dalam rumahnya yang hanya berjarak satu rumah darinya. Solihin saat itu, tengah menggendong putra keduanya, Rizky yang sempat rewel. Baru sekitar lima langkah Ulum akan kembali ke rumahnya, tiba-tiba suara ledakan keras terdengar. Pasir dan tumpukan material, seperti batu bata, blandar mengenai dirinya. Putranya yang digendong pun tertimpa beton yang patah dan menimpanya.

“Bapak dan adik saya yang menolong anak saya yang tertimpa beton dengan kondisi mengenaskan dan saat itu, anak saya sempat menangis dan langsung di bawa ke rumah sakit. Tapi setelah di operasi, anak saya meninggal dunia,” ungkapnya.

Mendengar cerita itu, Sutiaji berusaha membesarkan hati Solihin yang masih terbaring di rumah kerabatnya. Begitu juga dengan Ulum, putra pertama Solihin yang banyak terluka. “Pastinya para kiai dan khodimul majelis sudah mengingatkan jamaahnya untuk tidak membunyikan petasan dalam setiap pengajian. Atas kejadian itu, saya akan meminta para kiai dan ulama untuk mengeluarkan fatwa petasan itu haram. Agar kejadian ini tidak terulang lagi,” terang Sutiaji.

Selain menyambangi para korban ledakan petasan, Sutiaji juga mendatangkan beberapa unit mobil PMK untuk melakukan pembasahan di lokasi ledakan.Sebelumnya, Kapolres meminta dilakukan pembasahan setelah dilakukan olah TKP, agar sisa bubuk mercon yang tertinggal tidak dapat menimbulkan ledakan lagi.

“Saat melakukan pembasahan oleh PMK, terlihat masih ada sekitar dua kilogram bahan mercon yang terudar dalam kresek hitam. Saat disemprot langsung lumer dan  terburai. Bau bahan mercon masih bisa dirasakan. Karena itu dilakukan pembahasan di lokasi dan sekitarnya. Karena cuaca juga cukup panas,” jelasnya. (Dim/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim