Video Banjir Lahar Dingin Gunung Kelud Jadi Viral, Ini Kesaksian Korban

Video Banjir Lahar Dingin Gunung Kelud Jadi Viral, Ini Kesaksian Korban

TerasJatom.com, Blitar – Sebuah video banjir lahar dingin yang beredar luas di medsos dan grup komunitas salam kemanusiaan di Blitar Jawa Timur, beberapa hari terakhir sempat menjadi viral.

Video berdurasi 1.17 menit tersebut digambarkan, beberapa penambang berlarian menyelamatkan diri saat terjangan air bah yang tiba-tiba datang dari hulu di lereng Gunung Kelud.

Pengambil video yang tidak diketahui identitasnya itu juga mengambil gambar dua penambang pasir hanyut terseret air bah. Sementara, tampak sebuah truk ikut diterjang material vulkanik Kelud yang bercampur kayu.

Kasie Kedaruratan BPBD Kab Blitar Ganef Rachmawan, membenarkan ada bencana yang videonya viral saat ini.

“Video itu memang benar. Kejadiannya hari Sabtu (25/02) sekitar pukul 16.00 wib. Lokasi di 25 meter arah selatan dari sabuk Dam Bladak, Desa Penataran Kecamatan Nglegok,” jelas Ganef, saat menemui seorang korban selamat, Sudarmanto, yang dirawat di RSU Ngudi Waluyo Wlingi Blitar, Jumat (03/03) sore.

Dalam banjir lahar dingin itu, tambah Ganef, ada 4 warga Bladak dan enam truk terseret air bah bercampur pasir dan kayu. Namun tidak ada korban jiwa, dan korban hanya mengalami luka. Mereka langsung dievakuasi ke RSU Budi Rahayu Kota Blitar.

Tiga korban diperbolehkan pulang, sedangkan satu korban bernama Sudarmanto (35) warga Dusun Bladak, dirujuk untuk menjalani operasi patah tulang tangan kanan di RSU Ngudi Waluyo Wlingi.

“Enam truk, hanya dua yang terkubur dan sudah dievakuasi esok harinya (Minggu, 26/02),” tambah Ganef.

Sementara, Sudarmanto yang baru saja menjalani operasi patah tulang tangan kanannya menceritakan,tentang dahsyatnya terjangan air bah hampir setinggi tiga meter tersebut.

“Saya disuruh sopir saya lari duluan. Tapi kaki saya kesangkut rumput dan ada kayu seperti menghantam punggung saya. Setelah itu saya tidak sadar sampai diangkat orang-orang ke tepi,” ungkapnya.

Bencana banjir lahar hujan seperti ini acapkali terjadi di semua sungai aliran lahar Gunung Kelud. Pemerintah setempat dan pihak kepolisian sudah melarang dan memberi peringatan bahkan menutup areal penambangan pasir di sekitar sungai.

Namun potensi ekonomi yang dihasilkan pasir sisa material vulkanik Gunung Kelud yang bernilai tinggi, memmbuat warga sekitar nekat melanggar rambu larangan dan membahayakan jiwa mereka sendiri (Aji/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim