Unas SMP di Jombang Bocor?

Unas SMP di Jombang Bocor?
Dewan Pendidikan kabupaten Jombang menyimpulkan Unas SMP di Jombang bocor setelah ditemukan kunci jawaban yang beredar di kalangan siswa

TerasJatim.com, Jombang – Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang Jawa Timur meyakini pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk SMP sederajat bocor. Hal itu berdasarkan kecocokan antara soal ujian dengan kunci jawaban yang beredar di kalangan siswa pada hari kedua pelaksanaan UN.

Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, M. Ghufron, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pengecekan dan pencocokan kunci jawaban UN  yang beredar di kalangan siswa di salah satu SMP di Jombang dengan naskah soal ujian.

Hasilnya, lebih dari separo kode pada kunci jawaban dengan soal pelajaran matematika yang cocok. Dari 40 soal ujian, terdapat 27 kode jawaban dalam kunci jawaban dan 21 diantaranya benar.

“Kesimpulannya bahwa (kunci) jawaban itu memang bocor, karena setelah dilakukan kroscek ditemukan kecocokan antara soal Ujian Nasional dengan kunci jawaban yang beredar di sekolah tertentu itu,” kata Ghufron, Kamis (12/05).

Dia mengaku tidak mengetahui bagaimana cara siswa mendapatkan bocoran Ujian Nasional. Dewan Pendidikan meminta Polisi melakukan pengusutan dan berharap insiden bocornya Unas di Jombang tidak terulang lagi.

Berdasarkan keterangan sumber TerasJatim.com, peredaran kunci jawaban Ujian Nasional sebagaimana terjadi pada UN SMP tahun 2016, berjalan secara rapi dan sistematis.

Rantai peredaran kode jawaban UN melibatkan sejumlah pihak yang disebutnya sebagai eksekutor, broker, perantara dan distributor. “Semuanya punya peran masing-masing,” ujar sumber.

Proses untuk mendapatkan bocoran UN dilakukan jauh hari sebelum pelaksanaan UN. Menurut sumber, kesepakatan harga dan pembayaran sudah selesai dilakukan pada Januari 2016.

“Uang ditransfer total sebelum ujian, sekitar bulan januari. Kalau tidak salah nilainya Rp. 35 juta,” paparnya.

Dana tersebut merupakan hasil patungan antara siswa dari sejumlah sekolah di Jombang. ‘Urunan’ para siswa untuk mendapatkan bocoran UN pun bervariasi, tergantung dari paket yang dipilih dengan nilai antara Rp. 250 ribu hingga Rp. 2 juta.

Para siswa bisa memilih mata pelajaran tertentu untuk dipilih dengan nilai bayar Rp. 250 ribu untuk tiap mata pelajaran UN. Jika menghendaki seluruh mata pelajaran, siswa tersebut harus merogoh kocek sebesar Rp. 2 juta.

Bagaimana cara siswa mendapatkan bocoran jawaban UN? Sumber menuturkan, masing-masing pihak memiliki peran berbeda. Broker melakukan komunikasi dengan eksekutor yang bekerja dalam instansi terkait untuk mendapatkan bocoran. Perantara, menjalankan tugas mencari mangsa dan membuat jaring distribusi.

Perantara, sebagaimana dimaksud sumber, merupakan orang dalam sebuah lembaga pendidikan dan membawahi beberapa lembaga pendidikan sekitar. Inventarisasi mangsa serta pembuatan jalur distribusi bocoran UN dan siapa yang menjadi distributor, dilakukan dan dimatangkan sebelum pelaksanaan UN.

Agar tidak terdeteksi, aktor distribusi dipilih dari kalangan peserta ujian. Distribusi bocoran UN pun dipilih waktu yang tidak berselang jauh dengan waktu ujian.

Para distributor dan perantara bertemu di tempat khusus untuk mendapatkan lembaran bocoran dan selanjutnya didistribusikan pada masing-masing tempat distributor mengikuti ujian.

“Agar tidak terlacak, barang dikirim setiap pagi sesuai kebutuhan,” papar sumber.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, Mulyani Puspita Dewi, mengaku tidak kaget dengan merebaknya informasi peredaran kunci jawaban Unas di kalangan siswa.

“Sebenarnya masyarakat sudah banyak yang tahu, tetapi sulit dibuktikan karena sindikat ini berjalan sangat rapi,” kata anggota Komisi D DPRD Jombang ini.

Sebelumnya, pada hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP sederajat di Kabupaten Jombang, beredar kunci jawaban UN dikalangan siswa pada Selasa (10/05).

Peredaran kunci jawaban UN pelajaran matematika tersebut diketahui saat siswa di salah satu SMP di Jombang diketahui menggandakan lembar mirip kunci jawaban.

Temuan itupun segera ditindaklanjuti oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang yang akhirnya menyimpulkan ada kecocokan antara soal ujian dengan kunci jawaban yang beredar di kalangan siswa pada hari kedua pelaksanaan UN. (MSi/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim