Ujian Perangkat Desa di Bojonegoro Makin Dekat, Muncul Oknum Ngaku Tim 28 Cari Mangsa

Ujian Perangkat Desa di Bojonegoro Makin Dekat, Muncul Oknum Ngaku Tim 28 Cari Mangsa

TerasJatim.com, Bojonegoro – Ujian pengisian 1000 lebih perangkat desa serentak se-Kabupaten Bojonegoro Jatim, yang pelaksanaannya diagendakan pada 26 Oktober mendatang, rupanya terus dibayangi perilaku oknum tak bertanggungjawab. Mereka gentayangan menawarkan kemudahan lolos ujian bagi calon perangkat desa.

Sejumlah modus oknum tersebut ditengarai beredar dan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.

Yang terbaru adalah munculnya oknum yang mengaku sebagai anggota Tim 28 dengan mengatakan dirinya mempunyai akses langsung ke Perguruan Tinggi (PT) pembuat soal ujian perangkat desa.

“Ya katanya ia anggota tim 28 atau panitia kabupaten yang bisa mengatur perguruan tinggi untuk meloloskan calon perangkat desa,” ujar Syahidan (54) warga Bojonegoro, yang keponakannya kebetulan nyalon perangkat desa saat berbincang dengan TerasJatim.com, Sabtu (23/09).

Ia mengetahui adanya oknum yang mengaku sebagai anggota Tim 28 itu saat dimintai pertimbangan oleh orang tua keponakannya yang ditawari lolos ujian perangkat desa tetapi dengan syarat harus membayar sejumlah uang yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah.

Kui tenan po ra kira-kira? Apakah memang ada Tim 28 atau panitia kabupaten yang bisa meloloskan ujian dengan ‘nyogok’ tersebut? Ini membingungkan dan membuat resah,” sambungnya dengan banyak pertanyaan.

Lebih lanjut ia mengaku menjadi agak ragu kalau ujian perangkat desa serentak nanti akan berlangsung fair. Sebab meski enggan menyebut nama, menurutnya oknum yang mengaku bagian dari Tim 28 itu adalah orang birokrasi tingkat desa juga.

“Ya nggak usah saya sebut namanya lah. Yang pasti ia mengatakan sudah beberapa calon perangkat desa yang ikut dia dan dijamin lolos karena sudah ada deal dengan pembuat soal ujian. Tapi ya itu tadi, harus mau setor duit,” ungkapnya kecut.

Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Bojonegoro Joko Lukito, yang dihubungi melalui WA membenarkan terkait adanya Tim 28 tersebut.

Namun ia menyebut, tim itu hanyalah tim desa yang ditunjuk oleh tim desa lain sebagai koordinator di kecamatan yang sifatnya hanya membantu komunikasi dengan tim desa yang diberi kuasa sebagai koordinator kabupaten.

“Kalau ada (tim) yang (mengaku) punya akses dengan Perguruan Tinggi itu mereka berbohong. Jika ada yang demikian tolong beri datanya siapa mereka, atau silahkan laporkan kepada polisi,” tegasnya.

Joko Lukito meminta semua pihak untuk mengawasi para pelaku yang terkait dengan pengisian perangkat desa ini. Hal itu menurutnya supaya tidak ada kecurangan dalam ujian pengisian perangkat desa yang pertama kalinya digelar serentak di Bojonegoro tersebut. (Saiq/Red/TJ).

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim