Tujuan Besar di Balik Isi Galeri Seni ANI Yudhoyono dan Museum Kaya Kutipan Motivasi
TerasJatim.com, Pacitan – Tepat di tanggal 17 Agustus kemarin, museum Kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diresmikan. Peresmiannya pun dilakukan malam hari, yang dihadiri lebih dari 900 orang tamu undangan.
Kini, museum yang terletak di Jalan Lintas Selatan (JLS), Kelurahan Ploso, Pacitan, Jatim itu, sepenuhnya telah siap disambangi wisatawan. Buka setiap hari selain hari Selasa, mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
“Museum ini juga menyampaikan pesan moral kepada siapa pun yang akan mengemban amanah,” kata SBY, dalam pidatonya saat pembukaan.
Peresmian bangunan di atas lahan 1,5 hektar itu, bukan hanya sekadar seremonial semata. Pun di dalam galeri tersebut, bukan pula hanya koleksi benda-benda seni saja. Namun menurut SBY, ada satu tujuan besar tersisip di balik isi Galeri Seni Ani Yudhoyono itu.
“Di balik itu semua, ada satu tujuan besar. Ini yang saya maksudkan. Indonesia yang kita cintai ini harus terus menerus disiram dengan keteduhan dan keindahan. Dunia estetika harus hadir, mendampingi dunia logika dan dunia etika,” terangnya.
“Politik sering panas, demikian juga bisnis dan lain-lain. Mari kita hadirkan seni dan budaya. Saya percaya hadirnya seni dalam kehidupan masyarakat kita, akan mendatangkan kedamaian, ketenteraman, kasih sayang, dan rasa persaudaraan,” sambungnya.
Menurut SBY, hal itu adalah peran dan misi suci para seniman dan budayawan, baik di tanah air maupun di seluruh dunia. SBY punya cita-cita untuk menjadi bagian dari dunia seni dan budaya, agar negeri ini ke depan makin indah dan damai.
“Ada seorang pelukis terkenal, Pablo Picasso, yang mengatakan seni itu bertujuan untuk menghilangkan debu yang setiap hari melekat dalam diri kita, agar jiwa-jiwa kita bersih,” katanya, mengutip seniman berkebangsaan Spanyol.
“Menurut Pablo Picasso, hati yang selalu dibersihkan dari debu melalui pendekatan seni, maka jiwa-jiwa manusia akan menjadi bersih, penuh dengan kasih sayang dan rasa damai. Itulah di balik yang kami gelar dan pajang di galeri seni Ani Yudhoyono ini,” ungkap SBY.
Museum ini, lanjut SBY, adalah sebuah rekaman sekaligus narasi ketika mengemban amanah rakyat selama 10 tahun, mulai 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2014.
“Ini semua hakikatnya juga pertanggungjawaban moral kita kepada rakyat Indonesia. Selebihnya … para sahabat, serahkanlah kepada sejarah, kepada rakyat Indonesia,” imbuhnya.
Berlimpah kutipan motivasi karya Presiden RI Ke 6
SBY yang kini kembali ke habiraan masyarakat, usai mengemban amanah menjadi pemimpin di negeri ini, tak sedikit kutipan motivasi yang kaya dengan kosakata penuh makna, terpampang di museum dan galeri itu.
Sejumlah kutipan-kutipan itu merupakan buah karya dari pemikiran Presiden RI ke 6, yang disematkan di sejumlah ruang di Museum dan Galeri SBY*ANI, baik menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Beberapa di antaranya, “Books are energy, imaginations and inspiration” yang artinya buku adalah imajinasi, energi dan inspirasi. Salah satu kutipan motivasi ini terpahat di ruang koleksi buku dari SBY.
Kemudian yang ada di bagian dalam ruang Galeri Seni Ani Yudhoyono, juga tak sedikit goresan tinta yang tak kalah indah dengan lukisan-lukisan yang terpampang memenuhi dinding, salah satunya;
“Dalam kehidupan manusia, dunia tidak selalu indah. Amat banyak kekerasan, konflik bahkan peperangan yang terjadi. Namun di tengah-tengah kericuhan itu, tetap saja ada hal yang baik dan indah. Karenanya, dalam melukis saya lebih memilih untuk mengabadikan beragam pemandangan alam ciptaan Tuhan. Setiap orang bisa menciptakan keindahan dan kedamaian, paling tidak pada dirinya”
Selanjutnya yang berada di ruang tengah, ada beberapa kata-kata yang terlukis di dinding, seperti halnya, “Tatanan pemerintahan yang adil, membuat masyarakat tenteram dalam menjalani kehidupan di negerinya,”
“Rakyat ingin hidupnya makin sejahtera dan masa depan yang baik”
Selain itu, jika kita menyimak di setiap ruang yang ada di museum nan megah itu, masih banyak lagi kutipan-kutipan motivasi yang menginspirasi tertuang di dalamnya. Pun cerita-cerita, pesan dan juga nasihat, baik bagi generasi muda maupun bagi para pengemban amanah.
“Saya berharap, museum ini nanti menginspirasi generasi muda, bahwa untuk mencapai tujuan yang besar tidak pernah ada jalan yang lunak, tidak ada jalan pintas. Tidak ada resep ajaib. Tidak. Tidak seindah bulan purnama, tetapi percayalah, dengan pilihan prinsip dan cara yang benar, seberat apa pun persoalan, selalu ada jalan dan solusi,” ucap SBY, dalam pidatonya.
Jero Wacik beber momen perihal nasihat SBY
Bagi sebagian orang, punya cara tersendiri dalam menjelaskan sesuatu hal kepada seseorang maupun khalayak. Seperti halnya Presiden RI ke 6, yang menuangkan amanah selama memimpin negeri ini melalui museum dan galeri.
“Inilah cara gampang menjelaskan kepada masyarakat, bahwa dalam 10 tahun mengabdi bersama wapres dan menteri-menterinya, semua dipersembahkan di sini,” ungkap Jero Wacik, Menteri ESDM periode 2011-2014.
Ia yang turut hadir dalam peresmian itu berharap, agar pengunjung atau generasi muda untuk mengambil inspirasi dari sosok anak desa dari Pacitan, yang mewujudkan mimpi-mimpinya dalam menapaki karir.
“Dari sini (museum), ambilah inspirasi,” ucap dia, di sela-sela melihat memori dipampang dalam museum, Kamis malam.
Jero Wacik yang juga pernah menjabat Menteri Kebudayaan dan Pariwisata periode 2004 silam, membeberkan selama membersamai SBY. Menurut dia, tidak sedikit hal yang patut dijadikan rujukan bagi siapa pun, sebagai nasihat pun motivasi diri untuk selalu berpikir positif.
“Beliau ini sangat tegas. Melarang kami, para menterinya, untuk menjelek-jelekkan pemerintahan sebelumnya. Apa pun,” katanya.
“Kalau ada yang kurang baik jangan diomong. Kerjain aja yang baru. Udah. Kalau ada yang bagus, teruskan,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)