Tradisi Bantengan Peringati Bulan Suro

Tradisi Bantengan Peringati Bulan Suro

TerasJatim.com, Blitar – Memperingati Bulan Muharam atau Bulan Sura dalam penanggalan Jawa, warga Desa Mandesan Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar menggelar tradisi bantengan. Tradisi Bantengan ini, terdiri dari sekelompok orang yang menjadi banteng jadi-jadian.

Dengan menggunakan topeng kepala banteng serta mengenakan selembaran kain warna hitam dan hijau, banteng jadi-jadian ini dibawa keliling di perkampungan sekitar. Tradisi Bantengan tersebut, juga diiringi puluhan orang yang bertugas menabuh gendang. Tak pelak, Tradisi Bantengan ini menjadi hiburan bagi warga.

Ketegangan terjadi, saat puluhan banteng mengamuk karena kesurupan. Segenap paranormal yang mengiringinya berusaha mengatasi kesurupan massal tersebut dengan menggunakan minyak wangi serta disiram dengan kembang setaman. Tidak berapa lama, banteng-banteng yang kesurupan kembali sadar.

Salah-satu warga yang menonton mengaku, dirinya sangat terhibur dengan Tradisi Bantengan tersebut. “Namun tadi kita juga sempat takut saat puluhan banteng-bantengan mengamuk, Tadi sempat sembunyi mas karena takut saat banteng-bantengan mengamuk”, ujar Ma’rifatus, salah satu penonton.

Muhamad Abror, ketua panitia menjelaskan, bahwa tradisi bantengan ini digelar setahun sekali setiap bulan Sura. Sedangkan banteng-bantengan yang ditampillkan kali ini merupakan simbul kekuatan yang harus dimiliki oleh setiap orang.”Tradisi ini untuk nguri-uri bodoyo dan memperingati bulan muharam.” terang Muhamad Abror.

Ritual Bantengan diakhiri dengan warga yang memperebutkan satu buah gunungan yang terbuat aneka jajanan dari hasil bumi. Mereka yakin bila mendapatkan sesaji dalam gunungan tersebut, maka jiwa dan mentalnya akan sekuat dan setangguh banteng. (Aji/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim