Tokoh Lintas Agama Minta Warga Sekitar Tumpang Pitu Tidak Terprovokasi

Tokoh Lintas Agama Minta Warga Sekitar Tumpang Pitu Tidak Terprovokasi
Lokasi tambang emas milik PT Bumi Suksesindo ([PT BSI) di Tumpang Pitu Banyuwangi Jawa Timur

TerasJatim.com, Banyuwangi – Pasca bentrok tambang emas Gunung Tumpang Pitu, suasana warga Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi Jawa Timur, berangsur kembali kondusif. Suasana yang sebelumnya panas, kini sirna.

Aktivitas warga yang mayoritas bekerja sebagai petani dan nelayan kembali pulih seperti sedia kala.

Namun, ada yang masih disayangkan oleh paguyuban lintas agama kecamatan setempat. Yakni, riak-riak provokasi untuk menolak tambang milik PT Bumi Suksesindo ([PT BSI) yang terus terjadi.

“Warga sekitar tambang sudah kondusif, tapi masih ada satu dua orang yang gak seneng,” ucap Kyai Marwan, salah satu tokoh paguyuban lintas agama Kecamatan Pesanggaran, Senin malam (22/02).

Pernyataan tersebut bukan tanpa dasar, dan berdasarkan hasil pemantauan paguyuban yang digawangi puluhan tokoh lintas agama setempat.

Untuk itu, demi memelihara rasa damai warga, dia meminta Kepolisian Resort Banyuwangi, tidak segan menangkap dan memberi sanksi tegas terhadap para provokator. “Kita juga mengimbau masyarakat melihat permasalahan tambang dengan arif dan bijaksana. Artinya, tetap saling menghargai dan menjaga keamanan,” ungkapnya.

Dia tidak melarang masyarakat untuk melakukan demonstrasi. Tapi jika aspirasi dapat disampaikan secara damai, demo ataupun perbuatan anarkis dinilai tidak perlu dilakukan.

“Paguyuban tidak pernah berpihak, kita hanya menginginkan masyarakat bisa damai. Jadi, dari pada ada warga sipil yang harus kembali jadi korban provokasi, kan lebih baik duduk bersama”. cetus Kiai yang berdomisili di Desa Barurejo, Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi ini.

Dengan sederetan sejarah aksi anarkis tolak tambang November 2015 lalu, paguyuban lintas agama Kecamatan Pesanggaran meminta warga berfikir lebih dewasa. Karena menurut mereka, pada akhirnya tetap masyarakat kecil yang menjadi korban, sedangkan aktor utama hingga saat ini tetap melenggang seperti tak bersalah.

“Sampaikan keluhan pada paguyuban, kita siap menjadi jembatan antara warga dan PT BSI. Dan saat ini memang sudah saatnya warga berfikir bagaimana keberadaan tambang emas bisa memiliki manfaat pada warga, bukan kembali masuk ke lubang provokasi pihak tak bertanggung jawab,” pungkasnya. (Irh/TJ-Advertorial))

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim