TMMD di Poncol Magetan, Membuka Pikiran dan Mengejar Ruang yang Tertinggal

TMMD di Poncol Magetan, Membuka Pikiran dan Mengejar Ruang yang Tertinggal

TerasJatim.com, Magetan – Desa Poncol, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan Jatim, merupakan salah satu dari sekian desa di Indonesia yang penduduknya masih hidup dalam suasana keterbelakangan.

Setelah sekian lama menabuh angan, akhirnya desa yang dihuni oleh ratusan Kepala Keluarga (KK) itu mulai merasakan hasil pembangunan melalui sentuhan tangan TNI yang tergabung di dalam Satgas TMMD, yang bekerja secara bergotong-royong dalam suasana kebersamaan dengan masyarakat setempat.

Kedatangan TNI di Desa Poncol ternyata mampu menorehkan sejuta kesan di hati masyarakat. Program TNI bersandi Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-104 di desa itu, membuka jalan bagi masyarakat untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik.

Betapa tidak, berbagai cara sebelumnya telah dilakukan oleh pemerintah setempat. Namun, upaya itu seakan sia-sia karena minimnya SDM warga di desa tersebut.

Akan tetapi, keadaan berubah seketika saat Satgas berupaya untuk membaur bersama warga di Desa Poncol. Hanya dalam kurun waktu 30 hari, keberadaan Satgas ternyata mampu mewujudkan perkembangan pembangunan hingga SDM masyarakat setempat.

Bahkan, beberapa jalanan desa yang semula hanya setapak kecil dan hanya cukup dilalui oleh warga untuk beraktifitas sehari-hari, kini sudah diperlebar oleh Satgas TMMD.

Anak-anak pun, dengan nyaman bisa berjalan kaki ke sekolah, peluang bisnis terbuka, ekonomi semakin menggeliat, sebagaimana mimpi tertunda warga desa yang lama merindukan adanya perubahan. Itulah, bukti nyata kepedulian TNI terhadap masyarakat dalam upaya pembangunan daerah.

Seperti yang diungkapkan oleh Komandan Kodim (Dandim) 0804/Magetan, Letkol Czi Chotman, J. Arisandy, Minggu, (31/03/19) siang.

“Hasil survei di lapangan menetapkan jika Desa Poncol, sangat layak dijadikan lokasi pelaksanaan program TMMD ke-104 di Kabupaten Magetan,” jelasnya.

Bahkan, kata Chotman, terdapat salah satu pembangunan jalan yang dinilai sangat penting untuk mendukung perubahan di desa itu, salah satunya pembangunan jalan sepanjang 2,1 Km. Jalanan itu, kata dia, merupakan jalur alternatif penghubung antara Desa Poncol, dengan Kabupaten Wonogiri, Jateng.

“Jalan yang sebelumnya berupa makadam itu tidak rata. Kini sudah direhabilitasi total dan menjadi jalan aspal dengan lebar 3,6 meter,” tandasnya.

Manfaat pembangunan jalan itu, ternyata sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat Desa Poncol. Salah satunya adalah Suparlan (33),.salah satu warga Desa Poncol. Ia menuturkan, kini dirinya tak perlu lagi jauh-jauh memutar jalan jika hendak ke Wonogiri.

Pasalnya, hanya dalam waktu 7 hingga 10 menit dengan kecepatan laju motor 40 KM/jam, dirinya sudah tiba di wilayah Kabupaten Wonogiri.

“Kebetulan, saya ini kan jualan bakso di Pasar Wonogiri. Dulu, saya harus memutar arah dulu kalau mau ke pasar tempat saya jualan. Kurang lebih sekitar 25 menitan lah,” bebernya.

“Sekarang, tidak sampai (30 menit). Perkiraan hanya 10 menitan, saya sudah tiba di pasar tempat saya jualan,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya, Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto, menambahkan, disamping pembangunan fisik di Desa Poncol, Satgas TMMD juga berperan aktif dalam memberikan pembekalan maupun penyuluhan ke masyarakat. Seperti halnya tentang wawasan kebangsaan terhadap para pelajar di desa itu.

Singgih, mantan Wadan Grup D Paspampres itu menilai, pembekalan yang dilakukan oleh Satgas selama berlangsungnya program TMMD beberapa waktu lalu itu, sangat mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air serta jiwa nasionalisme di dalam diri para pelajar yang merupakan simbol generasi penerus bangsa.

“Pelajar dan mahasiswa, termasuk kelompok rawan yang mesti menjadi prioritas pembinaan. Apalagi, dengan adanya kondisi kemajemukan yang tidak segera disikapi secara arif, nantinya akan berakibat hal-hal yang dapat memicu perpecahan,” katanya. (Nggih/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim