Ternyata Sudah Dua Tahun

Ternyata Sudah Dua Tahun

TerasJatim.com – Di bulan September dua tahun lalu, TerasJatim digagas dan ‘nekat’ langsung dilahirkan. Bahasa kerennya, secara resmi di launching, hehehe.

Saya masih ingat betul saat itu bagaimana sibuknya kami semua mempersiapkan segala tetek bengeknya.

Saya sendiri pontang-panting mulai dari koordinasi tiap detik dengan teman-teman di bagian IT, menghubungi teman-teman wartawan dan kontributor di sejumlah daerah di Jatim, hingga ngurus segala sesuatunya termasuk yang berkaitan dengan legal formal-nya perusahaan.

Hampir seluruh pejabat dan kepala daerah di Jatim yang saya kenal, saya kirimi SMS untuk sekedar ‘matur‘, mohon doa dan dukungannya.

Untuk menunggu kesiapan teman-teman wartawan menulis, hampir tiap hari saya menulis. Kadang seperti minum obat, sehari bisa sampai tiga kali, pagi siang dan malam.

Saat itu di pikiran saya, hanya bagaimana TerasJatim.com sudah dapat dinikmati oleh pengunjungnya. Minimal di kuping mereka, menyebut nama TerasJatim, sudah tak asing lagi untuk dikenali.

Hampir tiap hari, logo TerasJatim saya kirim ke semua relasi. Harapan saya sederhana, agar mereka tak silau jika tiba-tiba melihat gambar kombinasi merah hijau kuning, khas TerasJatim berseliweran di media sosial.

Setelah dua tahun berjalan, meski kadang tertatih, sebagai media dengan tagline “Jujur, Apa Adanya”, diharapkan TerasJatim mampu memberikan warna terkait isu sosial yang sedang hangat diperbincangkan di publik.

Selain itu, TerasJatim diharapkan mempunyai peran menjadi salah satu aktor penggerak upaya akselerasi demokratisasi di semua sektor di daerah.

Justru di sinilah tantangannya. Lantaran tuntutan pengunjung semakin tinggi, saya dan teman-teman terus berupaya untuk meningkatkan sumber daya pendukung, yang hingga saat ini masih terbatas.

Dengan mengandalkan kekuatan idealisme semata, setiap kru di TerasJatim diminta untuk ikut serta mempunyai peran dan tanggung jawab membangun daerah masing-masing, dengan menguatkan peran jurnalisme dalam mengawal setiap proses yang ada di wilayahnya.

Hingga kini, model kerja di TerasJatim tetap, dan tak menganut sistim target. Kepada masing-masing tim tidak ada tuntutan harus begini-begitu. Mereka harus tetap menjadi dirinya sendiri yang selalu sering menunduk serta berpijak bumi.

Yang diharapkan hanyalah tanggung jawab moral kepada publik yang sudah terlanjur membutuhkan dan mengenal TerasJatim sebagai media dan sarana untuk saling berbagi informasi.

Saya lumayan ‘ngamuk’ jika mendengar selentingan ada nama wartawan TerasJatim di daerah yang dikabarkan berperilaku aneh-aneh, dengan mendatangi pejabat tertentu untuk hal yang berbau ‘sangu’.

Seperti yang saya selalu ucapkan, ‘jika ingin kaya sebaiknya tak menjadi wartawan’. Masih banyak profesi lain yang dapat mendatangkan uang dan rejeki.

Di TerasJatim bukanlah tempat yang cocok untuk mengais kekayaan. Di sini, seperti yang selalu saya yakini, hanya pas bagi pribadi yang ingin terus berkarya dengan menebar informasi dan kebaikan di setiap keseharinya.

Dua tahun adalah durasi panjang bagi TerasJatim untuk berproses, tapi terasa singkat menuju hal yang mendekati kesempurnaan.

Yang pasti memasuki tahun ketiga, saya berharap agar semua tim kerja di TerasJatim berusaha untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam berjunalistik, dan masih mempunyai kebanggaan untuk berada di dalamnya.

Salam Kaji Taufan

(kajitaufan@terasjatim.com)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim